SYAIFURROHMAN/EKSPRES |
Bikem (70), ibu kandung Tasliyah mengatakan, anaknya tersebut sudah menderita sakit setahun terakhir. Akibat sakitnya itu, Tasliyah yang sempat merantau di Jakarta pulang ke rumah 5 bulan lalu. Sejak saat itu hingga kini, kondisinya terus memburuk. Kini, Tasliyah kurus kering tinggal kulit dan tulang. Untuk bangkit dari tempat tidur pun ia tak sanggup.
Kondisi itu membuat Bikem sedih. Apalagi, hingga saat ini mereka tak memiliki uang untuk berobat. "Kami tak termasuk keluarga yang mendapatkan kartu KIS dan tidak memiliki BPJS," kata Bikem, kemarin (13/7/2016).
Tasliyah kini dirawat di RSUD DR Soedirman Kebumen. Sebelumnya, ia hanya memeriksakan diri di Puskesmas namun kondisinya tak kunjung membaik. Untuk sekedar menawar rasa sakit, Tasliyah hanya mengkonsumsi obat warung. Sebelumnya, dia hanya bisa terbaring lemas di kamar tidurnya yang sempit dan pengap serta rumah yang jauh dari tetangga. "Kini saya sedikit lega karena mendapat ruangan dan perawatan oleh dokter di rumah sakit," kata Bikem.
Hanya, yang membuat Bikem risau, mereka tak memiliki uang untuk berobat. Hal yang sama juga dirasakan Musriati (27) yang merupakan adik kandung Tasliyah. Menurut Musriati, mereka bukanlah golongan orang mampu. Kakaknya saat di Jakarta bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Sementara, Bikem hanya bekerja sebagai buruh tani.
Sudah begitu mereka harus menanggung dua anak Tasliyah masing-masing Usti Karmawati (16) yang masih duduk di bangku SMA dan Zaki Taufik Nurrahman (3). Musriati menuturkan, ia sudah berusaha mengusahakan biaya berobat bagi Tasliyah. Salah satunya dengan mengurus Jamkesda melalui pihak rumah sakit.
"Tapi informasinya, Jamkesda tak bisa menanggung seluruh biaya rumah sakit. Saya jadi bingung," katanya sembari berharap ada pihak yang mau membantu. Atau, pihak pemerintah peduli dengan membebaskan mereka dari biaya rumah sakit.(syaifurrohman/cah)