Masyarakat di Indonesia punya tradisi pulang ke kampung halaman untuk merayakan libur Lebaran. Ada banyak pilihan jenis transportasi untuk tradisi yang dikenal luas dengan istilah “Mudik” ini, mulai dari transportasi umum hingga kendaraan pribadi. Salah satu kendaraan yang cukup sering digunakan adalah sepeda motor.
Meskipun pemerintah tidak menganjurkan pemudik untuk menggunakan sepeda motor saat mudik, namun masih cukup banyak ditemukan pemudik dengan sepeda motor karena tidak memiliki alternatif lain.
Untuk mengurangi risiko kecelakaan selama berkendara, berikut ini tips dari Technical Service Analyst Astra Motor Rangga Noviar, terkait apa saja yang perlu dicek pada sepeda motor Anda sebelum mudik dengan sepeda motor.
Periksa tekanan angin ban dan alurnya
Tekanan angin ban yang tidak sesuai dengan standar yang sudah ditentukan dapat membuat pengendaraan tidak nyaman bahkan bisa membuat motor kehilangan kendali. Pastikan tekanan angin ban baik untuk berkendara sendiri maupun berboncengan, yaitu kisaran 29 psi untuk ban depan dan 33 psi untuk ban belakang. Selain tekanan angin, Anda juga wajib melakukan pengecekan pada alur ban. Untuk pengecekan ini, Anda bisa melihat berdasarkan indikator keausan ban dari tanda segitiga di sisi luar ban.
Ganti atau bersihkan busi dan periksa tutupnya
Untuk berkendara khususnya jarak tempuh yang cukup jauh, busi merupakan komponen vital yang harus diperiksa. Pastikan usia pakai busi belum mencapai maksimal 8.000 km dan bunga api yang dihasilkan masih bagus. Untuk pemeriksaan ini pengendara sangat disarankan untuk membawa motornya ke bengkel resmi untuk diperiksa. Cap atau tutup busi pun jangan sampai ketinggalan. Jika cap busi retak atau karetnya sudah keras, bisa menyebabkan aliran listrik dari ignition coil ke busi tidak sempurna, terutama saat terkena air.
Periksa sistem penggerak (rantai roda atau drive belt)
Rantai roda dan drive belt wajib diperiksa terutama dari keausan dan usia pakainya. Pastikan rantai roda mencengkram kuat ke sprocket/gear dengan baik. Rantai roda yang sudah aus tidak akan mencengkram dengan baik, hal ini bisa menyebabkan rantai terlepas dari gear bahkan berpotensi putus. Begitu juga dengan drive belt pada motor matik, komponen ini memiliki batas usia pakai yaitu maksimal 24.000 km. Jangan paksakan melebihi dari kilometer tersebut agar performa motor masih bisa optimal.
Periksa fungsi rem dan ketebalannya
Tidak jarang kecelakaan kendaraan motor akibat fungsi rem yang tidak maksimal. Untuk itu, piranti rem mulai dari handle, pedal, hingga rem itu sendiri jangan sampai luput dari pemeriksaan. Pastikan semua komponen mekain dan hidrolis berfungsi dengan baik. Jika perlu ganti minyak rem dan kampas rem sebelum dipakai untuk mudik.
Cek kapasitas oli mesin
Jika menghadapi kondisi macet, beberapa motor masih mengandalkan pendinginan udara untuk mendinginkan mesin. Dalam kondisi ini kerja oli akan semakin berat untuk melumasi komponen yang bergerak. Untuk itu periksa kapasitas oli agar sesuai dengan standar ukuran motor dan jika perlu lakukan penggantian oli sesuai rekomendasi pabrikan.
Cek Nyala Lampu
Para pemudik tidak hanya berkendara di siang hari, saat ini banyak pengemudi berkendara di malam hari untuk mensiasati agar tidak terkena macet dan menghidari suhu yang panas. Lampu menjadi penanda bagi sepeda motor saat berjalan, belok dan melakukan pengereman. Pastikan nyala lampu berfungsi sebagai mana mestinya dan ukuran sesuai standar. Jangan menggunakan mika lampu transparan untuk lampu belakang karena akan membahayakan pengemudi di belakangnya. Jangan pula menggunakan lampu dengan daya sinar yang terlampau terang karena akan menyilaukan pengendara lain di lawan arah.
“Jika Anda kesulitan melakukan pengecekan sendiri, sebaiknya bawa ke bengkel resmi terdekat, sehingga kondisi sepeda motor Anda prima untuk digunakan dalam perjalanan jauh,” jelas Rangga.
Bertemu keluarga di kampung halaman terasa lebih menyenangkan jika Anda selamat sampai tempat tujuan.
Meskipun pemerintah tidak menganjurkan pemudik untuk menggunakan sepeda motor saat mudik, namun masih cukup banyak ditemukan pemudik dengan sepeda motor karena tidak memiliki alternatif lain.
Untuk mengurangi risiko kecelakaan selama berkendara, berikut ini tips dari Technical Service Analyst Astra Motor Rangga Noviar, terkait apa saja yang perlu dicek pada sepeda motor Anda sebelum mudik dengan sepeda motor.
Periksa tekanan angin ban dan alurnya
Tekanan angin ban yang tidak sesuai dengan standar yang sudah ditentukan dapat membuat pengendaraan tidak nyaman bahkan bisa membuat motor kehilangan kendali. Pastikan tekanan angin ban baik untuk berkendara sendiri maupun berboncengan, yaitu kisaran 29 psi untuk ban depan dan 33 psi untuk ban belakang. Selain tekanan angin, Anda juga wajib melakukan pengecekan pada alur ban. Untuk pengecekan ini, Anda bisa melihat berdasarkan indikator keausan ban dari tanda segitiga di sisi luar ban.
Ganti atau bersihkan busi dan periksa tutupnya
Untuk berkendara khususnya jarak tempuh yang cukup jauh, busi merupakan komponen vital yang harus diperiksa. Pastikan usia pakai busi belum mencapai maksimal 8.000 km dan bunga api yang dihasilkan masih bagus. Untuk pemeriksaan ini pengendara sangat disarankan untuk membawa motornya ke bengkel resmi untuk diperiksa. Cap atau tutup busi pun jangan sampai ketinggalan. Jika cap busi retak atau karetnya sudah keras, bisa menyebabkan aliran listrik dari ignition coil ke busi tidak sempurna, terutama saat terkena air.
Periksa sistem penggerak (rantai roda atau drive belt)
Rantai roda dan drive belt wajib diperiksa terutama dari keausan dan usia pakainya. Pastikan rantai roda mencengkram kuat ke sprocket/gear dengan baik. Rantai roda yang sudah aus tidak akan mencengkram dengan baik, hal ini bisa menyebabkan rantai terlepas dari gear bahkan berpotensi putus. Begitu juga dengan drive belt pada motor matik, komponen ini memiliki batas usia pakai yaitu maksimal 24.000 km. Jangan paksakan melebihi dari kilometer tersebut agar performa motor masih bisa optimal.
Periksa fungsi rem dan ketebalannya
Tidak jarang kecelakaan kendaraan motor akibat fungsi rem yang tidak maksimal. Untuk itu, piranti rem mulai dari handle, pedal, hingga rem itu sendiri jangan sampai luput dari pemeriksaan. Pastikan semua komponen mekain dan hidrolis berfungsi dengan baik. Jika perlu ganti minyak rem dan kampas rem sebelum dipakai untuk mudik.
Cek kapasitas oli mesin
Jika menghadapi kondisi macet, beberapa motor masih mengandalkan pendinginan udara untuk mendinginkan mesin. Dalam kondisi ini kerja oli akan semakin berat untuk melumasi komponen yang bergerak. Untuk itu periksa kapasitas oli agar sesuai dengan standar ukuran motor dan jika perlu lakukan penggantian oli sesuai rekomendasi pabrikan.
Cek Nyala Lampu
Para pemudik tidak hanya berkendara di siang hari, saat ini banyak pengemudi berkendara di malam hari untuk mensiasati agar tidak terkena macet dan menghidari suhu yang panas. Lampu menjadi penanda bagi sepeda motor saat berjalan, belok dan melakukan pengereman. Pastikan nyala lampu berfungsi sebagai mana mestinya dan ukuran sesuai standar. Jangan menggunakan mika lampu transparan untuk lampu belakang karena akan membahayakan pengemudi di belakangnya. Jangan pula menggunakan lampu dengan daya sinar yang terlampau terang karena akan menyilaukan pengendara lain di lawan arah.
“Jika Anda kesulitan melakukan pengecekan sendiri, sebaiknya bawa ke bengkel resmi terdekat, sehingga kondisi sepeda motor Anda prima untuk digunakan dalam perjalanan jauh,” jelas Rangga.
Bertemu keluarga di kampung halaman terasa lebih menyenangkan jika Anda selamat sampai tempat tujuan.