KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Di SMA Negeri 1 Kebumen, anak yatim yang tidak mampu dibebaskan dari biaya SPP dan Sumbangan Pembangunan Institusi (SPI). Adapun untuk siswa yang tidak mampu lainnya juga mendapatkan keringanan dalam membayar biaya sekolah.
Keringanan yang diberikan oleh sekolah pun bervariasi, mulai dari 25 persen, 50 persen, 75 persen, bahkan ada mendapatkan keringanan 100 persen. Hal itu disesuaikan dengan kemampunan siswa itu sendiri.
Kenyataan ini sekaligus untuk menepis anggapan bahwa sekolah di SMA Negeri 1 Kebumen mahal. Bahkan beberapa waktu lalu, di Media sosial sempat beredar tulisan yang mengatakan “Daftar ulang di SMA Negeri 1 Kebumen Rp 5 juta, kabarnya tak boleh dicicil, bagi yg tak bayar berarti mundur”.
Kepala SMA Negeri 1 Kebumen H Agus Sunaryo SPd MPd menegaskan, tulisan tersebut tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pasalnya siswa di SMA Negeri 1 Kebumen juga banyak yang mendapatkan keringanan. Biaya sekolah, baik itu untuk siswa yang tidak mampu maupun yang mampu ditentukan dengan kesepakatan bersama antara pihak sekolah dan orang tua. “Daftar ulang sesuai kesepakatan justru membayar 25 persen dulu, jadi tulisan yang ada di media sosial itu sungguh tidak benar adanya,” terangnya disela-sela menerima orang tua yang meminta keringanan untuk biaya anaknya sekolah di SMA Negeri 1 Kebumen, Kamis (30/6).
Dijelaskannya, bagi siswa yang tidak mampu dan dilengkapi dengan surat keterangan miskin, maka biaya pendidikan akan mendapatkan keringanan. Keringanan tersebut disesuaikan dengan kemampuan orang tua untuk membayar. “Jika memang sama sekali tidak mampu tentunya akan siswa juga akan digratiskan,” terangnya.
Siswa yang tidak mampu memang benar-benar digratiskan, salah satunya Naufal Alif Nurfaizi. Siswa yatim yang ditampung di salah satu panti asuhan ini, benar-benar digratiskan dari SPP dan SPI. Saat di ruang Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kebumen, dia pun menunjukan bukti digratiskannya dari biaya pendidikan, berupa tulisan yang ditandatangani langsung oleh kepala sekolah stempat. “Nantinya para siswa juga akan diberi motivasi, sehingga meskipun berlatar belakang ekonomi lemah, namun dia tidak akan minder,” ucap waka kesiswaan SMA Negeri 1 Kebumen Ahmad Makmur Santoso SSI MPd. (mam)
Keringanan yang diberikan oleh sekolah pun bervariasi, mulai dari 25 persen, 50 persen, 75 persen, bahkan ada mendapatkan keringanan 100 persen. Hal itu disesuaikan dengan kemampunan siswa itu sendiri.
Kenyataan ini sekaligus untuk menepis anggapan bahwa sekolah di SMA Negeri 1 Kebumen mahal. Bahkan beberapa waktu lalu, di Media sosial sempat beredar tulisan yang mengatakan “Daftar ulang di SMA Negeri 1 Kebumen Rp 5 juta, kabarnya tak boleh dicicil, bagi yg tak bayar berarti mundur”.
Kepala SMA Negeri 1 Kebumen H Agus Sunaryo SPd MPd menegaskan, tulisan tersebut tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pasalnya siswa di SMA Negeri 1 Kebumen juga banyak yang mendapatkan keringanan. Biaya sekolah, baik itu untuk siswa yang tidak mampu maupun yang mampu ditentukan dengan kesepakatan bersama antara pihak sekolah dan orang tua. “Daftar ulang sesuai kesepakatan justru membayar 25 persen dulu, jadi tulisan yang ada di media sosial itu sungguh tidak benar adanya,” terangnya disela-sela menerima orang tua yang meminta keringanan untuk biaya anaknya sekolah di SMA Negeri 1 Kebumen, Kamis (30/6).
Dijelaskannya, bagi siswa yang tidak mampu dan dilengkapi dengan surat keterangan miskin, maka biaya pendidikan akan mendapatkan keringanan. Keringanan tersebut disesuaikan dengan kemampuan orang tua untuk membayar. “Jika memang sama sekali tidak mampu tentunya akan siswa juga akan digratiskan,” terangnya.
Siswa yang tidak mampu memang benar-benar digratiskan, salah satunya Naufal Alif Nurfaizi. Siswa yatim yang ditampung di salah satu panti asuhan ini, benar-benar digratiskan dari SPP dan SPI. Saat di ruang Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kebumen, dia pun menunjukan bukti digratiskannya dari biaya pendidikan, berupa tulisan yang ditandatangani langsung oleh kepala sekolah stempat. “Nantinya para siswa juga akan diberi motivasi, sehingga meskipun berlatar belakang ekonomi lemah, namun dia tidak akan minder,” ucap waka kesiswaan SMA Negeri 1 Kebumen Ahmad Makmur Santoso SSI MPd. (mam)