IMAM/EKSPRES |
Ke-280 peserta didik tersebut merupakan siswa dari 17 Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang ada di Kabupaten Kebumen. Dari jumlah tersebut, 14 LKP diantaranya mendapatkan program PKK yakni, LKP Al Madinah, At Taufiq, Bina Nusantara, Elsam, Endah, Farida, Fiasti, Handayani, Iqro A Bangsa, Mantep, Setia Dewi, Safriyadi, Srikandi dan Suparjo. Sedangkan tiga LKP lainnya mendapatkan program PKW yakni LKP Srie Utami, Eny’S dan Rose.
Pembukaan bersama dihadiri oleh Kepala Dikpora Kebumen H Ujang Sugiyono SH yang diwakili oleh Kabid PAUDNI Murni Setiawati SH. Selain itu hadir juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (DPC HIPKI) Kabupaten Kebumen Agus Siswanto SKom.
Ketua panitia penyelenggara H Sodiman mengatakan, pembukaan bersama dilaksanakan untuk meningkatkan komunikasi antar LKP se Kabupaten Kebumen. Dengan melaksanakan pembukan bersama, akan memperingan tugas LKP. “Kalau bersama seperti ini, maka segala kebutuhan pembukaan ditopang bersama-sama. Acara pun menjadi lebih meriah, bila dibandingkan dengan pembukaan secara sendiri-sendiri,” tuturnya yang tidak lain merupakan Pimpinan LKP Eny’s.
Dijelaskannya, saat ini terdapat 17 LKP yang mengikuti program pembukaan bersama. Masing-masing LKP membawa peserta didiknya. Para siswa nantinya akan mengikuti pelatihan dengan biaya dari pemerintah. Maka siswa tidak dipungut biaya apapun, baik untuk pembelajaran maupun bahan praktek. “Saya tekankan, agar para peserta didik serius dalam mengikuti program ini. Sebab ini merupakan kesempatan yang sangat baik. Belum tentu lain waktu akan ada lagi kesempatan seperti ini,” paparnya.
Dalam sambutannya, Kepala Dikpora Kebumen H Ujang Sugiyono SH melalui Kabid PAUDNI Murni Setiawati SH mengatakan, program ini merupakan bantuan dari Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ditjen PAUD dan DIKMAS-Kemendikbud tahun 2016, yang dilaksanakan melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
Program itu untuk memberi bekal kompetensi pada anak usia produktif yang putus sekolah (drop out) yakni usia 16-45 tahun. “Untuk PKK lulusannya akan disalurkan kerja, sedangkan PKW akan membuat kelompok usaha,” terangnya.
Indikasi keberhasilan program tersebut lanjutnya, yakni 95 persen siswa lulus dalam mengikuti pelatihan. Untuk PKK 75 persen peserta disalurkan kerja dan PKW 85 persen siswanya mendirikan usaha. Program ini sangat penting untuk dilaksanakan, mengingat hingga kini angka drop out sekolah masih sangat tinggi. “Kalau untuk SD jarang yang drop out, namun SMP masih banyak,” paparnya.
Sementara itu, Ketua HIPKI Kabupaten Kebumen Agus Siswanto SKom menyampaikan, HIPKI akan selalu melakukan pendampingan kepada semua LKP di Kebumen. Ini agar LKP dapat menjalankan program dengan baik dan berkembang maju. “Kalau pendampingan dari HIPKI, sedangkan pembinaan dari Dinas Dikpora,” ucapnya yang sekaligus menjadi pimpinan LKP Bina Generasi. (mam)