PURWOREJO- Perhelatan karnaval jalan kaki dalam rangka HUT RI ke-71 menyisakan sampah yang menumpuk di Alun-alun Purworejo. Pemandangan sama seperti ini terjadi saban tahunnya. Separuh Alun-alun terlihat sampah berserakan, demikian halnya sepanjang rute perjalanan.
Aspiyatun, PNS di Setda Purworejo mengatakan sekolah peserta karnaval masih sedikit yang peduli dengan sampah. Bahkan menyediakan tempat
sampah khusus pun tidak dilakukan.
"Kalau kesulitan mengajak masyarakat umum, dari anak bisa diawali dimana sekolah memberikan pengertian kepada anak untuk tidak membuang
sampah sembarangan," kata Aspiyatun, kemarin.
Konsekuensi dari ajakan itu, lanjut Aspiyatun, sekolah bisa
memanfaatkan kardus-kardus tempat makanan guna menampung sampah. Jika
semua melakukan itu, kebersihan akan terjaga dan tidak ada sampah berceceran di kawasan Alun-alun Purworejo.
Yogi Prabowo warga Kelurahan Sindurjan, Kecamatan Purworejo, memiliki pandangan berbeda untuk meminimalisir keberadaan sampah keramaian. Pemerintah Kabupaten diminta menambah titik penampungan sampah
sementara.
"Di titik yang rawan terjadi pengumpulan sampah dipasang tong-tong sampah portable ukuran besar. Dengan terlihat adanya tempat sampah
seperti itu akan mendorong guru lebih peduli dan mengarahkan anak membuang sampah pada tempatnya," katanya.
Selain itu, panitia karnaval juga diminta untuk memberikan edaran atau terus menyuarakan ajakan tidak membuang sampah sembarangan. "Pastinya
kalau ada saling pemahaman dari panitia dan peserta pemandangan rutin tahunan itu bisa ditekan," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pertamanan dan Kebersihan DPU Purworejo Mulyono mengakui jika setiap ada keramaian dipastikan volumen sampah
akan meningkat. Pihaknya telah mempersiapkan pasukannya untuk melakukan pembersihan begitu hajatan selesai.
"Pegawai kita akan kerja dua kali pagi hari seperti biasa dan setelah karnaval selesai. Intinya kita tidak akan membiarkan sampah berceceran terlalu lama," kata Mulyono.
Karena telah menjadi rutinitas, pihaknya mengaku tidak merasa
terbebani dengan tanggung jawab kebersihan. "Sudah biasa tidak menjadi masalah bagi kami. Tapi memang alangkah bagusnya kalau kepedulian masyarakat akan sampah itu tinggi," harapnya. (ndi)
Aspiyatun, PNS di Setda Purworejo mengatakan sekolah peserta karnaval masih sedikit yang peduli dengan sampah. Bahkan menyediakan tempat
sampah khusus pun tidak dilakukan.
"Kalau kesulitan mengajak masyarakat umum, dari anak bisa diawali dimana sekolah memberikan pengertian kepada anak untuk tidak membuang
sampah sembarangan," kata Aspiyatun, kemarin.
Konsekuensi dari ajakan itu, lanjut Aspiyatun, sekolah bisa
memanfaatkan kardus-kardus tempat makanan guna menampung sampah. Jika
semua melakukan itu, kebersihan akan terjaga dan tidak ada sampah berceceran di kawasan Alun-alun Purworejo.
Yogi Prabowo warga Kelurahan Sindurjan, Kecamatan Purworejo, memiliki pandangan berbeda untuk meminimalisir keberadaan sampah keramaian. Pemerintah Kabupaten diminta menambah titik penampungan sampah
sementara.
"Di titik yang rawan terjadi pengumpulan sampah dipasang tong-tong sampah portable ukuran besar. Dengan terlihat adanya tempat sampah
seperti itu akan mendorong guru lebih peduli dan mengarahkan anak membuang sampah pada tempatnya," katanya.
Selain itu, panitia karnaval juga diminta untuk memberikan edaran atau terus menyuarakan ajakan tidak membuang sampah sembarangan. "Pastinya
kalau ada saling pemahaman dari panitia dan peserta pemandangan rutin tahunan itu bisa ditekan," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pertamanan dan Kebersihan DPU Purworejo Mulyono mengakui jika setiap ada keramaian dipastikan volumen sampah
akan meningkat. Pihaknya telah mempersiapkan pasukannya untuk melakukan pembersihan begitu hajatan selesai.
"Pegawai kita akan kerja dua kali pagi hari seperti biasa dan setelah karnaval selesai. Intinya kita tidak akan membiarkan sampah berceceran terlalu lama," kata Mulyono.
Karena telah menjadi rutinitas, pihaknya mengaku tidak merasa
terbebani dengan tanggung jawab kebersihan. "Sudah biasa tidak menjadi masalah bagi kami. Tapi memang alangkah bagusnya kalau kepedulian masyarakat akan sampah itu tinggi," harapnya. (ndi)