Presiden Buka Jambore Nasional X
JAKARTA – Penggunaan teknologi menjadi fokus Presiden Joko Widodo saat membuka Jambore Nasional X di bumi perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, kemarin (14/8). Teknologi bakal menjadi bagian dari rebranding gerakan Pramuka Indonesia agar lebih diminati generasi muda.
Jambore nasional X berlangsung selama delapan hari, dan akan berakhir pada 21 Agustus mendatang. kegiatan tersebut melibatkan 25 ribu pramuka dari 34 Provinsi dan 225 peserta dari enam negara sahabat. Masing-masing Thailand, Malaysia, Filipina, Timor Leste, Nepal, dan Belanda.
Banyaknya peserta membuat lapangan upacara bumi perkemahan Cibubur kemarin tampak penuh. Seluruh peserta tumpah ruah dalam barisan menurut asal daerah masing-masing. tepat pukul 08.00, Presiden tiba dengan mengenakan seragam Pramuka dan didapuk menjadi Pembina upacara.
Presiden mengingatkan, gerakan pramuka selalu menjadi andalan untuk menjadi wadah pembelajaran generasi muda. Karena itu, jambore kali ini harus menjadi momentum untuk mengembalikan semangat muda. ’’Pramuka menjadi media pembelajaran yang asyik, keren, dan menyenangkan,’’ ujarnya.
Secara khusus, Presiden menyinggung penggunaan media sosial di kalangan anak muda. Menurut dia, pramuka harus menjadi pelopor penggunaan internet sehat. Media sosial bisa menjadi sarana yang efektif untuk mengajak para pemuda bergabung ke Pramuka.
Sebaliknya, jangan sampai media sosial digunakan untuk hal-hal yang tidak produktif. ’’Apalagi dipergunakan untuk mencela, mengumpat, menjelekkan orang lain, menebar kebencian, jangan,’’ tambah mantan Wali Kota Solo itu. ’’Tepuk Pramuka,’’ tutupnya yang langsung disambut para peserta dengan tepuk pramuka serempak.
Sementara itu, Ketua Kwartir Nasional Adhyaksa Dault menuturkan, pihaknya sedang mengupayakan agar gerakan pramuka semakin asyik dan menyenangkan. Sebab, generasi yang bergabung saat ini sangat berbeda dengan generasi pramuka sebelumnya, termasuk di zaman dia muda. ’’Mereka ini adalah generasi yang 24 jam ada di dunia maya,’’ terangnya.
Pihaknya akan memperbarui kurikulum kepramukaan dengan memasukkan unsur penggunaan teknologi di dalamnya. Misalnya di dalam kurikulum untuk para Pembina seperti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) dan Kursus Mahir Lanjutan (KML). ’’Kami akan berikan inovasi tambahan sesuai zamannya,’’ lanjut mantan Menpora itu.
Sebagai langkah awal, pihaknya mengemas jambore kali ini dengan kegiatan-kegiatan menyenangkan. Selain tentunya pemberian materi dasar kepramukaan, para peserta juga diajak melakukan sejumlah permainan yang mengasah solidaritas dan kerjasama. Juga, sesi hiburan dengan menghadirkan sejumlah penampil seperti Olivia Zalianty, Saykoji, dan Raisa Andriana. ’’Inilah supaya mereka merasa bahwa pramuka itu sebenarnya gembira, keren,’’ tambahnya. (byu)
JAKARTA – Penggunaan teknologi menjadi fokus Presiden Joko Widodo saat membuka Jambore Nasional X di bumi perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, kemarin (14/8). Teknologi bakal menjadi bagian dari rebranding gerakan Pramuka Indonesia agar lebih diminati generasi muda.
Jambore nasional X berlangsung selama delapan hari, dan akan berakhir pada 21 Agustus mendatang. kegiatan tersebut melibatkan 25 ribu pramuka dari 34 Provinsi dan 225 peserta dari enam negara sahabat. Masing-masing Thailand, Malaysia, Filipina, Timor Leste, Nepal, dan Belanda.
Banyaknya peserta membuat lapangan upacara bumi perkemahan Cibubur kemarin tampak penuh. Seluruh peserta tumpah ruah dalam barisan menurut asal daerah masing-masing. tepat pukul 08.00, Presiden tiba dengan mengenakan seragam Pramuka dan didapuk menjadi Pembina upacara.
Presiden mengingatkan, gerakan pramuka selalu menjadi andalan untuk menjadi wadah pembelajaran generasi muda. Karena itu, jambore kali ini harus menjadi momentum untuk mengembalikan semangat muda. ’’Pramuka menjadi media pembelajaran yang asyik, keren, dan menyenangkan,’’ ujarnya.
Secara khusus, Presiden menyinggung penggunaan media sosial di kalangan anak muda. Menurut dia, pramuka harus menjadi pelopor penggunaan internet sehat. Media sosial bisa menjadi sarana yang efektif untuk mengajak para pemuda bergabung ke Pramuka.
Sebaliknya, jangan sampai media sosial digunakan untuk hal-hal yang tidak produktif. ’’Apalagi dipergunakan untuk mencela, mengumpat, menjelekkan orang lain, menebar kebencian, jangan,’’ tambah mantan Wali Kota Solo itu. ’’Tepuk Pramuka,’’ tutupnya yang langsung disambut para peserta dengan tepuk pramuka serempak.
Sementara itu, Ketua Kwartir Nasional Adhyaksa Dault menuturkan, pihaknya sedang mengupayakan agar gerakan pramuka semakin asyik dan menyenangkan. Sebab, generasi yang bergabung saat ini sangat berbeda dengan generasi pramuka sebelumnya, termasuk di zaman dia muda. ’’Mereka ini adalah generasi yang 24 jam ada di dunia maya,’’ terangnya.
Pihaknya akan memperbarui kurikulum kepramukaan dengan memasukkan unsur penggunaan teknologi di dalamnya. Misalnya di dalam kurikulum untuk para Pembina seperti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) dan Kursus Mahir Lanjutan (KML). ’’Kami akan berikan inovasi tambahan sesuai zamannya,’’ lanjut mantan Menpora itu.
Sebagai langkah awal, pihaknya mengemas jambore kali ini dengan kegiatan-kegiatan menyenangkan. Selain tentunya pemberian materi dasar kepramukaan, para peserta juga diajak melakukan sejumlah permainan yang mengasah solidaritas dan kerjasama. Juga, sesi hiburan dengan menghadirkan sejumlah penampil seperti Olivia Zalianty, Saykoji, dan Raisa Andriana. ’’Inilah supaya mereka merasa bahwa pramuka itu sebenarnya gembira, keren,’’ tambahnya. (byu)