Susunan batu berada perbukitan Hutan Pajangan dengan kemiringan hampir 90 derajat. Sebagai perbukitan batu, lokasi tidak bisa ditanami tanaman keras, hanya rerumputan dan tanaman kecil lainnya. Selama ini oleh warga lokasi itu dijadikan lokasi tempat merumput untuk kebutuhan ternak.
Kepala Desa Sidomulyo, Marwoto mengatakan, pihaknya tidak berani memastikan jika di bukit Pajangan itu merupakan bekas candi yang tertimbun. Namun pengalamannya bekerja di Museum Nasional Jakarta, ada perbedaan antara batu candi dengan batu sungai.
"Jelasnya kita masih perlu melakukan penelitian mendalam. Tapi sekilas melibat bentuk batu memang berbeda dengan batu sungai biasa," katanya.
Dijelaskan Marwoto, sebelum adanya bencana longsor beberapa waktu lalu, susunan batu tidak terlalu terlihat dan hanya warga sekitar yang mengetahui di lokasi itu ada susunan batu dengan ketinggian lebih dari 100 meter. "Warga tidak pernah berpikiran jika ada ada kemungkinan candi di tempat itu," ucapnya.
Dikatakan, munculnya kabar adanya peninggalan candi di desanya membuat beberapa pihak untuk mendatangi lokasi. Salah satu pernyataan yang menonjol adalah ungkapan dari Rektor Universitas Islam Indonesia yang kebetulan mahasiswanya tengah melaksanakan KKN di
Purworejo.
"Rektor UII ke lokasi dan memperkirakan jika melihat susunan batu yang ada merupakan candi. Namun memang masih butuh penelitian lebih lanjut," tambahnya.
Andaikan benar susunan batu itu adalah candi, lanjutnya, dipastikan usianya lebih tua daripada Candi Borobudur yang ada di Kabupaten Magelang."Bahkan diperkirakan pula kalau bukit Pajangan itu sebagai candi,luasannya lebih besar daripada Candi Borobudur," tambahnya.
Marwoto menambahkan terkait adanya informasi temuan susunan batu menyerupai candi di Dusun Makamdowo itu, pihaknya telah meminta perangkat desa untuk meningkatkan pengamanannya. Karena akan banyak pengunjung yang datang ke lokasi.
"Susunan batunya tidak beraturan dan berbahaya. Lokasinya juga curam, perlu ada pengamanan di lokasi," ungkapnya.
Pantauan di lokasi, batuan yang terlihat berbeda dengan
batu kali biasanya. Bentuk batu yang sebagian terlepas dari susunannya terlihat berbentuk kotak rapi. Khusus dibagian batu yang masih tersusun, memang tidak terlalu terlihat susunan dengan tegas. Hanya terlihat ada sekat-sekat seperti bekas tumpukan. (ndi)
