radarsolo |
Ada yang mengatakan suara itu adalah bom, pesawat jatuh, trafo listrik meledak, meletusnya ban truk, hingga kecelakaan kendaraan. Grup media sosial (medsos) juga geger. Informasi hoax bermunculan. Salah satunya foto pesawat jatuh yang terjadi beberapa tahun silam.
Di Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, suara dentuman tersebut terdengar sangat keras sekitar pukul 12.30. Kaca-kaca jendela bergetar. Termasuk di rumah Ari, 35, warga setempat.
”Sampai sore masih banyak warga memadati jalan. Mereka ingin mencari tahu kebenaran berita pesawat jatuh di Matesih. Karena setelah broadcast di WA (WhatsApp,Red) membuat warga panik,” kata Ari.
Salah satu titik kumpul warga yakni di perempatan Karangpandan. Mereka penasaran untuk mengetahui sumber suara tersebut. warga lainnya mengaku sampai mencari informasi yang tertera di broadcast WA.
”Saya dapat informasi katanya pe
sawat jatuh di Gedangan, Desa Salam. Yang melihat di sana banyak, tapi banyak yang kecele,” terang Setiyawan, 27.
Kondisi tersebut segera disikapi Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak dengan meminta masyarakat tidak terhasut informasi hoax yang beredar di medsos.
Hasil koordinasi Polres Karanganyar dengan Kadisops Lanud Adisumarmo Solo Letkol Penerbang Tarigan dipastikan suara tersebut adalah sonic boom pesawat tempur F 16 milik TNI AU.
”Wilayah Karanganyar memang sering digunakan untuk latihan pesawat tempur. Kami pastikan tidak ada pesawat jatuh,” tegas Ade. Menurut Ade, sonic boom muncul pesawat terbang rendah dan kecepatannya melebihi kecepatan suara.
Kepanikan juga dialami Rahman Nuryadi, 31, warga Desa Candirejo, Kecamatan Ngawen. Kabupaten Klaten. Dia mendengar suara gemuruh selama 30 detik yang diakhiri suara mirip ledakan bom.
“Ledakan” tersebut menyebabkan komputer di tempat kerjanya sebagai penyiar radio swasta di Klaten bergetar selama 10 detik. “Saya kira ada pesawat Hercules yang jatuh seperti beredar di media sosial, “terangnya.
Serupa dirasakan Anisa, 23, warga Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri. Dia ikut mendengar suara menggelegar dan menduganya ada pesawat terjatuh di Karanganyar. “Informasi di medsos seperti itu,” ujar dia.
Tak kalah kagetnya Joko Piroso, 30, warga Dukuh Gumantar, Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen. Kaca-kaca jendela rumahnya bergetar.
"Ada yang bilang pesawat penumpang jatuh, ada juga yang bilang pesawat Hercules jatuh. Ditambah gambar-gambar yang disebar di grup WhatsApp. Katanya jatuhnya di Karangpandan (Karanganyar, Red)," ujarnya.
Setelah lebih teliti, Joko mendapatkan informasi yang cukup valid. Suara dentuman ternyata berasal dari pesawat F16 yang sedang latihan tempur.
Warga yang berhamburan keluar ruangan juga terjadi di Kabupaten Sukoharjo. Kaca jendela rumah Suryani, 34, warga Jetis, Sukoharjo bergetar. "Saya kira ada tabrakan tapi ternyata tidak ada apa-apa,” tuturnya. Kondisi yang sama juga ditemui di sekitar gedung DPRD Sukoharjo.
Sedangkan Dwi Fatimah, 27, warga Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali malah dibuat terheran-heran dengan sumber suara dentuman dari sonic boom. “Bingung juga apa itu sonic boom. Baru tahu setelah mencari-cari infonya yang ternyata dari pesawat latihan,” tuturnya.
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Adi Soemarmo Kolonel (Nav) Agus Priyanto menegaskan tidak ada pesawat jatuh. “Semuanya aman,” tegasnya.
Agus menekankan, dentuman berasal dari Sonic Boom salah satu pesawat tempur yang melakukan simulasi perang udara di sekitar perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Tadi (siang kemarin, Red) ada 10 pesawat tempur yang sedang latihan perang. Saya tidak tahu persis jenisnya apa saja. Yang pasti ada jenis F16 dan T50. Pesawat-pesawat ini juga sudah mendarat di Lanud Iswahyudi, Madiun,” jelas Agus.
Dipaparkan Danlanud, sonic boom adalah gelombang kejut di udara dari pesawat supersonic. “Dilaporkan salah satu pesawat melintas melebihi kecepatan suara. Sehingga gelombang suara tertahan di bagian depan pesawat. Gelombang suara itu berkumpul dan terakumulasi sehingga tercipta suara yang sangat keras,” beber Agus.
Terkait kepanikan warga, Agus mengakui hal yang lumrah karena selama ini belum ada sosialisasi langsung tentang supersonic. “Selama ini kita baru melakukan sosialisasi di dunia penerbangan, baik militer maupun komersil, untuk masyarakat balum seluruhnya. Saya harap masyarakat tidak panik dan tidak menyebarkan informasi yang berlebihan jika belum mendapat informasi akurat,” pintanya. (ves/adi/yan/wid/din/ren/kwl/wa)