IMAM/EKSPRES |
Kebijakan yang mulai diberlakukan sejak 20 Juli lalu itu memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat yakni adanya aksi spekulan yang mengambil untung sepihak dengan mencampur Pertamax dengan Pertalite. Penjual eceran bisa saja melakukan hal itu demi meraup keuntungan yang lebih banyak.
Kemungkinan itu cukup beralasan. Mengingat, bila pertamax dicampur atau dioplos dengan pertalite maka warnanya akan sangat mirip dan sulit dibedakan. “Kalau sekilas antara pertamax dan pertalite memang tampak sama,” tutur salah satu penjual bensin di Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan Ahmad Riyad, Jumat (12/8/2016).
Pria kelahiran tahun 1979 ini menjelaskan, pertalite rata-rata dijual dengan harga eceran Rp 8.000 perliter, sementara harga di SPBU dijual dengan harga Rp 6.900. Adapun untuk petamax harga eceran rata-rata dijual Rp 8.500 hingga Rp 9.000, dengan harga beli di SPBU Rp 7.400.
Nah, selisih harga yang cukup jauh itu bisa saja membuat pihak-pihak tertentu melakukan kecurangan. Apalagi, warna pertalite dan pertamax sekilas terlihat sama. Namun kalau dicermati dengan seksama warna kedua bahan bakar itu memang berbeda. Warna pertalite lebih terang dan cenderung berwarna hijau. Sedangkan warna Pertamax lebih gelap dan condong ke warna biru.
Saat disinggung mengenai potensi pencampuran pertalte dan pertamax, Ahmad Riyad menuturkan, hal itu mungkin saja dilakukan. Kendati demikian pihaknya mengatakan belum pernah mencoba. “Jika dicampur dan dijual pertamax tentu penjual akan mendapatkan keuntungan lebih,” terangnya.
Percobaan mencampur kedua bahan bakar tersebut pun dilakukan dengan perbandingan 1 : 1. Hasilnya oplosan pertamax dan pertalite dengan perbandingan 1 : 1 akan sangat sulit untuk dibedakan dengan bensin pertamax murni. Warna bahan bakar campuran tersebut sangat mirip dengan pertamax murni. “Jika sudah demikian maka konsumen akan sangat sulit untuk membedakannya,” paparnya.
Sementara itu Staff administrasi SPBU 44-54307 Kawedusan Addin Pramono tak membantah adanya kemungkinan oplosan pertalite dan pertamax. mengingat selisih harga yang lumayan. Namun, dia memastikan, bilapun itu terjadi tidak akan berdampak buruk pada mesih kendaraan. "Konsumen tidak perlu merasa khawatir. Sebab percampuran antara pertalite dan pertamax tidak akan membahayakan kendaraan. RON pertalite dan pertamax hanya selisih dua. Pertalit RONnya 90, sedikit lebih rendah dari pertamax yakni RONnya 92,” ucapnya. (mam)