imam/ekspres |
Termasuk, melibatkan para anggota Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin).
Kepala Desa Wadasmalang Eko Agus Riyadi membenarkan maraknya hama babi hutan yang meresahkan warga. Menurutnya hingga kini belum ada cara yang efektif untuk menanggulangi hama itu. Jika menggunakan jebakan, dikhawatirkan akan membahayakan manusia, begitu juga dengan penggunaan racun. “Paling dilakukan dengan cara diburu, itu pun oleh Perbakin,” ucap Kades yang kebetulan anggota Perbakin tersebut.
Slamet (34) warga setempat mengatakan, sejauh ini babi hutan , hal itu kurang maksimal, sebab Perbakin hanya memburu babi hutan yang besar, sementara babi kecil dibiarkan tetap hidup. “Kalau yang kecil tidak diburu, dan dibiarkan hidup,” ungkapnya.
Serangan babi hutan merusak tanaman warga di Desa Wadasmalang Kecamatan Karangsambung dan mengganas dalam beberapa waktu terakhir. Akibat serangan babi hutan, para petani kini terancam gagal panen.
(mam)