Terus Dengungkan Tertib Berlalu lintas
YOGYAKARTA - Astra Internasional terus konsisten melakukan kampanye dan edukasi tentang keselamatan berkendara pada masyarakat. Terbaru, Astra melaunching microsite Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas (IAABL) di gedung Astra Motor Safety Riding Center Yogyakarta, Rabu (7/9).
Melalui microsite IAABL yang bisa diakses melalui www.satu-indonesia.com/iaabl, Astra mengajak semua kalangan masyarakat untuk membangkitkan pentingnya kesadaran berlalu lintas yang tertib.
"Program ini konsen mengedukasi masyarakat tentang betapa pentingnya budaya aman berkendara demi menekan angka pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas," ujar Chief Executive Astra Motor Sigit Kumala pada acara peluncuran microsite IAABL, kemarin.
Peluncuran yang diisi dengan dialog santai itu menghadirkan narasumber Kepala Direktorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta AKBP Tb. M Faisal SIK MH, Head of Environment & Social Responsibility PT Astra International Tbk Riza Deliansyah serta pembalap nasional wanita Indonesia Alexandra Asmasoebrata.
Hadir pula puluhan siswa SMK dan mahasiswa UNY serta anggota komunitas motor dan mobil di wilayah Yogyakarta.
Sigit memaparkan, www.satu-indonesia.com/iaab merupakan wadah bagi masyarakat untuk menjadi pelopor IAABL dengan cara mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas melalui foto, video maupun teks yang bisa dishare setelah melakukan registrasi.
Dalam microsite ini juga menyediakan berbagai informasi dan artikel terkait keselamatan berkendara, serta kegiatan komunitas kendaraan.
Menurut Sigit, program IAABL sudah diluncurkan sejak April 2014 sebagai bagian dari program kontribusi sosial grup Astra untuk mendukung Gerakan Nasional Keselamatan Berlalu lintas yang digagas Korlantas Polri.
"Jadi Astra tak hanya memikirkan bisnis dan benefit saja, tapi juga ikut peduli dengan keselamatan pengendara dengan terus menyebarkan virus cara aman berlalu lintas," bebernya sembari menjelaskan jika microsite IAABL dirancang sesuai perkembangan jaman.
Pembalap perempuan Indonesia, Alexandra Asmasoebrata menuturkan, kampanye tentang keselamatan berlalu lintas perlu ditanamkan sejak dini. Hal ini juga bisa dilakukan dari keluarga sebagai bagian terkecil dari masyarakat. "Kalau di keluarga sudah ditanamkan dengan sendirinya akan menyebar ke masyarakat yang lebih luas," kata Andra, sapaan akrabnya.
Disisi lain, kecelakaan kadang juga dipicu oleh keteledoran orang lain, karena itu tiap individu harus benar-benar menanamkan disiplin berlalu lintas agar tidak merugikan orang lain.s
Sementara Kepala Direktorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta AKBP Tb. M Faisal SIK MH mengatakan, masih tingginya angka kecelakaan dipicu kurang tertibnya masyarakat dalam mematuhi aturan lalu lintas. Oleh karena itu, pihaknya melakukan tiga cara untuk menekan angka kecelakaan di wilayah Yogyakarta, yakni preemptive, preventif dan represif.
"Saya trenyuh ketika ada pengendara yang begitu bangga setelah melakukan pelanggaran tanpa ketahuan polisi. Ngomongnya, hebat aku ora kecekel polisi. Padahal itu salah besar," kata dia prihatin.
Dari pengamatannya, ada tiga karakter dari seorang pengendara. Yakni yang dikasih tahu tapi dia sudah tahu, ada yang dikasih tahu dia baru tahu dan ada yang sudah tahu tapi dia tidak mau tahu.
"Karakter yang terakhir ini yang paling mengerikan," tandasnya. (has)
YOGYAKARTA - Astra Internasional terus konsisten melakukan kampanye dan edukasi tentang keselamatan berkendara pada masyarakat. Terbaru, Astra melaunching microsite Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas (IAABL) di gedung Astra Motor Safety Riding Center Yogyakarta, Rabu (7/9).
Melalui microsite IAABL yang bisa diakses melalui www.satu-indonesia.com/iaabl, Astra mengajak semua kalangan masyarakat untuk membangkitkan pentingnya kesadaran berlalu lintas yang tertib.
"Program ini konsen mengedukasi masyarakat tentang betapa pentingnya budaya aman berkendara demi menekan angka pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas," ujar Chief Executive Astra Motor Sigit Kumala pada acara peluncuran microsite IAABL, kemarin.
Peluncuran yang diisi dengan dialog santai itu menghadirkan narasumber Kepala Direktorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta AKBP Tb. M Faisal SIK MH, Head of Environment & Social Responsibility PT Astra International Tbk Riza Deliansyah serta pembalap nasional wanita Indonesia Alexandra Asmasoebrata.
Hadir pula puluhan siswa SMK dan mahasiswa UNY serta anggota komunitas motor dan mobil di wilayah Yogyakarta.
Sigit memaparkan, www.satu-indonesia.com/iaab merupakan wadah bagi masyarakat untuk menjadi pelopor IAABL dengan cara mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas melalui foto, video maupun teks yang bisa dishare setelah melakukan registrasi.
Dalam microsite ini juga menyediakan berbagai informasi dan artikel terkait keselamatan berkendara, serta kegiatan komunitas kendaraan.
Menurut Sigit, program IAABL sudah diluncurkan sejak April 2014 sebagai bagian dari program kontribusi sosial grup Astra untuk mendukung Gerakan Nasional Keselamatan Berlalu lintas yang digagas Korlantas Polri.
"Jadi Astra tak hanya memikirkan bisnis dan benefit saja, tapi juga ikut peduli dengan keselamatan pengendara dengan terus menyebarkan virus cara aman berlalu lintas," bebernya sembari menjelaskan jika microsite IAABL dirancang sesuai perkembangan jaman.
Pembalap perempuan Indonesia, Alexandra Asmasoebrata menuturkan, kampanye tentang keselamatan berlalu lintas perlu ditanamkan sejak dini. Hal ini juga bisa dilakukan dari keluarga sebagai bagian terkecil dari masyarakat. "Kalau di keluarga sudah ditanamkan dengan sendirinya akan menyebar ke masyarakat yang lebih luas," kata Andra, sapaan akrabnya.
Disisi lain, kecelakaan kadang juga dipicu oleh keteledoran orang lain, karena itu tiap individu harus benar-benar menanamkan disiplin berlalu lintas agar tidak merugikan orang lain.s
Sementara Kepala Direktorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta AKBP Tb. M Faisal SIK MH mengatakan, masih tingginya angka kecelakaan dipicu kurang tertibnya masyarakat dalam mematuhi aturan lalu lintas. Oleh karena itu, pihaknya melakukan tiga cara untuk menekan angka kecelakaan di wilayah Yogyakarta, yakni preemptive, preventif dan represif.
"Saya trenyuh ketika ada pengendara yang begitu bangga setelah melakukan pelanggaran tanpa ketahuan polisi. Ngomongnya, hebat aku ora kecekel polisi. Padahal itu salah besar," kata dia prihatin.
Dari pengamatannya, ada tiga karakter dari seorang pengendara. Yakni yang dikasih tahu tapi dia sudah tahu, ada yang dikasih tahu dia baru tahu dan ada yang sudah tahu tapi dia tidak mau tahu.
"Karakter yang terakhir ini yang paling mengerikan," tandasnya. (has)