NOOR SYAFAATUL UDHMA/RADAR KUDUS |
KUDUS – Bayi yang ditemukan terbungkus kantong kresek hitam di RT 1 RW 3, Dukuh Kauman, Desa Besito, Kecamatan Gebog diperebutkan warga. Banyak yang ingin mengadopsi bayi berjenis kelamin laki-laki itu.
Khusli Zulfa, 48, dan Nuruddin Arif, 50, mengaku, siap mengadopsi bayi dengan berat badan 2,5 kg dan tinggi 46 cm ini. Warga RT 2 RW 7, Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog mengaku, sejak ditemukan hingga saat ini yang menunggu dan merawat bayi itu. “Setelah diperiksa Bu Yusriah, saya selalu menjaga bersama suami,” ungkap Khusli Zulfa.
Bahkan, dia membuatkan nama Muhammad Asyraf Irfani untuk bayi ini. “Nama itu disesuaikan dengan nama suami saya,” katanya.
Tiga hari berturut-turut pasangan ini menunggu bayi yang dipanggil Asyraf ini. Keterikatan secara emosional membuat Khusli ingin mengadopsi anak yang ditemukan di area persawahan ini. “Saya sudah 20 tahun menikah belum diberi momongan. Saya melihat Asyraf ini jawaban dari doa saya dan suami,” tuturnya menangis.
Selain itu, ada anggota kepolisian yang ingin mengadopsi Asyaf. Bahkan kemarin pihak kepolisian akan memboyong anak berusia tiga hari itu untuk diasuh. “Saya tidak tahu harus bagaimana kalau hak asuh anak ini jatuh ke tangan orang lain. Saya sudah seneng dengan anak ini,” kata Nuruddin Arif.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigarsi (Disosnakertrans) Ludful hakim melalui Kabid Sosial Sutrimo mengungkapkan, hak asuh anak sepenuhnya diurus pihaknya. Hal itu sesuai peraturan pemerintah tentang status anak balita terlantar. “Statusnya milik negara, sehingga anak itu akan diurus Disosnakertrans,” ungkapnya.
Sutrimo mengungkapkan, Balai Rehabilitasi Sosial (Baresos) Wilosotomo Salatiga akan mengunjungi bayi ini. Selanjutnya diasuh baresos hingga ada yang mengadopsi.
Dia mengungkapkan, calon orang tua asuh harus mengajukan diri ke Disosnakertrans untuk selanjutnya diadakan tes selama kurang lebih enam bulan. Hal ini untuk melihat sejauh mana pola asuh pada anak. “Selama masa percobaan orang tua asuh akan dipantau pihak kami,” ujarnya.
Kepala Puskemas Gribig Heri Akhiri Riyanto mengungkapkan, kondisi bayi temuan tersebut sehat dan aman. Selain dipantau dan rutin diberi susu formula oleh perawat, pihaknya terbantu oleh kehadiran Khusli dan Nurrudin. Mereka menjaga 24 jam kondisi bayi agar tetap aman.
Dia mengungkapkan, untuk mekanismenya yang lebih tahu Disosnakertrans. Pihaknya hanya dapat memberikan jaminan kesehatan bagi bayi tersebut. “Selama bayi ini berada di Puskesmas, kesehatan bayi anak tetap terjamin,” tegasnya.
Saat ini bayi tersebut dirujuk ke RSUD dr Loekonomo hadi untuk dikonsultasikan kepada dokter spesial anak. “Perawatannya lebih lengkap di RSUD,” imbuhnya. (mal/ris