IMAM/EKSPRES |
Ya, dengan metode dan waktu belajar yang dikemas sedemikian rupa, maka para peserta akan mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, setelah dua minggu belajar di KIK. Waktu belajar di KIK memang tergolong padat. Peserta memulai aktifitas dari pukul 03.30 WIB dini hari, hingga pukul 21.30 WIB.
Selain belajar Bahasa Inggris, para peserta juga harus menjalankan sholat wajib secara berjamaah, Sholat Dhuha dan Tahajud berjamaah. Serta tadarus Al Quran setelah sholat. Hal ini menjadi suasana baru di Desa Jatijajar Kecamatan Ayah. “Perekonomi warga pun meningkat seiring dengan adanya Kampung Inggris. Suasana juga menjadi semakin hangat dan dengan adanya kegiatan keagamaan yang baik, ini membuat warga semakin senang,” tutur Yudi (38) warga RT 3 RW 6 desa setempat, Selasa (6/9).
Keberadaan Kampung Inggris yang juga melibatkan warga masyarakat, membuat warga senang. Terlebih untuk ke 27 home stay dan tempat belajar juga dari masyarakat. Kedatangan para peserta yang berkunjung ke Desa Jatijajar untuk belajar juga akan berdampak positif. “Kami sangat mendukung adanya Kampung Inggris di Desa Jatijajar,” terangnya.
Salah satu tentor KIK, Pipit Purnamasari (20) mengatakan, metode yang dilaksanakan di KIK telah dapat dibuktikan hasilnya. Tahap pertama siswa belajar, dilaksanakan dengan menghafal kosah kata (Drilling). Sebanyak 331 kosah kata akan dihafal oleh siswa selama tiga hari. Langkah selanjutnya siswa akan mulai membuat kalimat. Siswa juga mempelajari grammar dan tenses. “Dengan metode itu, maka dalam waktu dua minggu siswa akan mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris,” paparnya, didampingi alumni pelatihan Irfan Hadiyanto SE.
Sementara itu Ketua Sekretariat KIK, Dra Budi Nurhayati mengatakan, dalam satu bulan ini sudah terdapat 113 alumni KIK yang mampu berkomunikasi dengan Bahasa Inggris. Kini setiap dua minggu sekali terdapat 200 siswa yang belajar di KIK. Para alumni juga telah membuat orgasisasi Ikatan Alumni KIK. “Metode yang luar biasa, dilaksanakan oleh tentor dengan kompetensi yang memadai, tentunya akan akan menghasilkan alumni yang mampu diandalkan,” ucapnya, yang juga menjabat sebagai Kasi Kurikulum dan Peningkatan Mutu SMK pada Dinas Dikpora Kebumen. (mam)