sudarno ahmad/ekspres |
Bahkan untuk mulai mengenalkan potensi tersebut, tahun ini Pemkab Kebumen berencana bakal menggelar Festival Lukulo pada Desember mendatang. Hal itu ditegaskan oleh Bupati Mohammad Yahya Fuad, disela-sela susur Sungai Lukulo di Desa Pandanlor, Kecamatan Klirong, Selasa (20/9/2016).
Bupati mengatakan, Festival Lukulo nantinya bakal diisi berbagai acara. Mulai dari pameran produk-produk yang ada di kawasan sungai hingga atraksi kesenian setempat. Tak hanya itu, juga akan digelar lomba dayung, lomba mancing hingga lomba foto.
"Nanti masing-masing SKPD akan mengemas acara ini. Ini sebagai langkah awal untuk mengenal potensi Sungai Lukulo kepada masyarakat luas," kata Mohammad Yahya Fuad, didampingi Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Azam Fatoni. Kepala Dinas Pertanian dan Pertanian Pudji Rahayu dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Hery Setyanto.
Menurut bupati, muara Sungai Lukulo memiliki potensi wisata yang cukup menarik. Yakni perpaduan antara sungai, laut dan kawasan agro. Namun, besarnya potensi kawasan tersebut tidak dapat dikembangkan oleh Pemkab Kebumen. Dibutuhkan sinergi antara Pemkab Kebumen, pemerintahan desa, masyarakat dan investor. Oleh karena itu pada susur sungai kemarin, pihaknya mengundang para investor untuk melihat langsung kondisi di lapangan.
"Kami sengaja membawa pengusaha karena kita ingin berbagi peran. Pemkab berperan pada sarana prasarana sungai, investor menanamkan investasi sarana pendukung seperta area bermain, banana boot dan lainnya," ujarnya.
Baca juga:
(Siapkan Nama Wiskuno, Warga Maduretno Rintis Wisata Lukulo)
Meski infrastruktur belum memadai, bupati bertekad akan membuka kawasan ini menjadi obyek wisata pada tahun ini. "Kita sambil jalan, sambil melengkapi fasilitas sambil kita kenalkan kepada masyarakat," tegasnya.
Kawasan muara Sungai Lukulo, selain menawarkan keindahan panorama tepi sungai, wisatawan juga diajak untuk mengunjungi beberapa tempat. Diantaranya UMKM, suasana pedesaan hingga tempat pertapaan di Desa Ayam Putih yang konon kerap muncul penampakan kereta api merah dua gerbong.
Kawasan wisata muara Sungai Luk Ulo dimulai dari Desa Jogosimo Kecamatan Klirong. Dengan menggunakan sampan, pengunjung akan melawan arus untuk menyusuri Sungai Luk Ulo dari Desa Ayamputih, Maduretno Ambalkumolo Rantewringin Kecamatan Buluspesantren, hingga mencapai Desa Kedungwinangun Kecamatan Klirong. Di setiap desa yang dilalui tersebut, nantinya akan dibangun dermaga atau tempat persinggahan perahu. Sebagai jalan bagi wisatawan untuk naik ke desa. (ori)