ILUSTRASI |
Pelaku AS (21) sudah sejak lama menyimpan dendam pada korban. Penyebabnya, dia yang beberapa tahun lalu terlibat cekcok dengan penonton lain saat menonton pentas dangdut tak terima saat dilerai korban. Hingga, usai kejadian tersebut pelaku meyimpan rasa dendam terus mengancam korban.
Puncaknya terjadi pada Kamis (15/9) pagi sekitar pukul 08.30 pagi. Saat itu, pelaku sedang mengantar kotoran hewan menggunakan sepeda motor ke ladang di belakang SDN Kedungringin. Dia bertemu dengan korban di sekolah tersebut. Kebetulan, saat itu korban tengan menunggu anaknya yang duduk di kelas I sembari mengasuh anaknya yang berumur dua tahun.
Menurut pengakuan pelaku, korban menantang dan kemudian memukulnya hingga terjatuh. Hingga akhirnya terjadi duel antara keduanya di sisi selatan SDN Kedungringin. Suwito, salah seorang guru di SD tersebut yang melihat sempat hendak melerai. Namun, dia justru ditegur pelaku agar tidak ikut campur. ”Sudah, tidak usah ikut campur urusan saya,” ungkapnya menirukan ucapan pelaku.
Pelaku lantas pergi ke ladang tempat dia membuang kotoran hewan. Dia yang menemukan benda tajam jenis tatah lantas mengambilnya dan menghampiri korban lagi. Seketika, pelaku menusukkan tatah tersebut dari belakang ke leher kiri korban. Pelaku lantas pergi meninggalkan lokasi kejadian.
Suwito beserta warga lainnya yang melihat korban bersimbah darah, lantas membawanya menuju Puskesmas Sedan menggunakan kendaraan roda tiga. Namun, setibanya di Puskesmas korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Dokter Puskesmas Sedan, dr. Budi Jati Utomo menjelaskan korban menderita luka robek di leher kiri sepanjang delapan centimeter, lebar satu centimeter dan memiliki kedalaman dua centimeter. ”Penyebab meninggal dunia karena korban terlalu banyak kehilangan darah,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Kudus.
Kapolsek Sedan, AKP Joko Purnomo menambahkan, pelaku AS telah diamankan pihak kepolisian. Dia mengaku melibatkan Kepala Desa (Kades) Kedungringin dan keluarga AS untuk membujuk pelaku agar segera menyerahkan diri. Tak lama kemudian, AS didampingi keluarga dan Kades mendatangi Mapolsek Sedan untuk menyerahkan diri.
”Saya kasih pengertian ke keluarga pelaku, kalau dia menyerahkan diri nanti di persidangan bisa jadi bahan untuk meringankan. Setelah ke Polsek Sedan, AS langsung dibawa menuju Mapolres Rembang,” tambahnya. (lid)