HANOI – Kekalahan 2-3 kontra Myanmar pada Senin (12/9) di partai pembuka grup B Piala AFF U-19 sudah harus dilupakan Indonesia. Sebab, lawan yang tidak kalah tangguh sudah menunggu malam nanti. Ya, Thailand akan menjadi musuh berikutnya bagi skuad besutan Eduard Tjong tersebut.
Laga di Vietnam Youth Football Training Centre itu tidak bakal mudah bagi Garuda Muda, sebutan timnas U-19 Indonesia. Sebab, Thailand sedang memiliki konfidensi bagus setelah mengalahkan Laos 2-1 dalam laga pertamanya. Bukan hanya itu, Changsuk –julukan Thailand U-19– berstatus juara bertahan.
"Kami tahu mereka adalah unggulan. Terlebih, bekal untuk pertandingan besok (hari ini, Red) juga berbeda. Namun, kami tetap pede karena sepak bola bukan matematika,’’ kata Edu –sapaan akrab Eduard Tjong– dalam latihan di lapangan ABC Phuong Dong, Hanoi, Vietnam.
Pernyataan mantan pelatih Persela Lamongan tersebut bukan sekadar bualan. Dalam latihan sekitar 60 menit itu, seluruh pemain menjalaninya dengan enjoy. Dimas Drajad dkk, tampaknya, telah move on dari hasil negatif saat bertemu The White Eagles, sebutan Myanmar U-19.
Seluruh pemain dengan santai mematuhi instruksi Edu dalam pematangan taktik. Tiga pemain yang sebelumnya dibebat cedera, yakni kapten Andy Setyo Nugroho, kiper Muhammad Riyandi, dan gelandang Sandi Pratama, ikut ambil bagian dalam latihan di bawah suhu 32 derajat Celsius tersebut. "Kondisi saya sudah lebih baik. Memang pergelangan tangan kanan saya masih agak sakit, tetapi saya siap untuk laga besok (hari ini, Red), " ucap Sandi Pratama.
Dalam pematangan taktik kemarin, Edu masih mempertahankan skema 4-2-3-1. Memang ada pertimbangan untuk menambah daya gedor dengan memainkan dua striker. Mengingat, saat melawan Myanmar, Dimas Drajad kurang menggigit lantaran tidak ada tandem yang bisa membantunya di kotak penalti lawan. "Sebenarnya bisa saja saya menduetkan Dimas dengan (Muhammad, Red) Rafli dan kebetulan keduanya sedang bagus. Tetapi, karakter mereka sama. Sangat riskan menurunkan dua pemain dengan tipikal yang sama, " jelas Edu.
Dari kubu Thailand, meski memenangi laga pertama, pelatih Anurak Srikerd menilai timnya masih melakoni jalan panjang untuk lolos ke fase berikutnya. Bahkan, pelatih yang akrab disapa Jun tersebut berencana merotasi pemain. ’’Bukan. Kami tidak meremehkan Indonesia (dengan merotasi pemain, Red). Tetapi, dengan pertandingan yang hanya jeda sehari, kami harus menyiasatinya. Lagi pula, kualitas pemain kami merata,’’ papar Jun. (*/c14/dns)
Laga di Vietnam Youth Football Training Centre itu tidak bakal mudah bagi Garuda Muda, sebutan timnas U-19 Indonesia. Sebab, Thailand sedang memiliki konfidensi bagus setelah mengalahkan Laos 2-1 dalam laga pertamanya. Bukan hanya itu, Changsuk –julukan Thailand U-19– berstatus juara bertahan.
"Kami tahu mereka adalah unggulan. Terlebih, bekal untuk pertandingan besok (hari ini, Red) juga berbeda. Namun, kami tetap pede karena sepak bola bukan matematika,’’ kata Edu –sapaan akrab Eduard Tjong– dalam latihan di lapangan ABC Phuong Dong, Hanoi, Vietnam.
Pernyataan mantan pelatih Persela Lamongan tersebut bukan sekadar bualan. Dalam latihan sekitar 60 menit itu, seluruh pemain menjalaninya dengan enjoy. Dimas Drajad dkk, tampaknya, telah move on dari hasil negatif saat bertemu The White Eagles, sebutan Myanmar U-19.
Seluruh pemain dengan santai mematuhi instruksi Edu dalam pematangan taktik. Tiga pemain yang sebelumnya dibebat cedera, yakni kapten Andy Setyo Nugroho, kiper Muhammad Riyandi, dan gelandang Sandi Pratama, ikut ambil bagian dalam latihan di bawah suhu 32 derajat Celsius tersebut. "Kondisi saya sudah lebih baik. Memang pergelangan tangan kanan saya masih agak sakit, tetapi saya siap untuk laga besok (hari ini, Red), " ucap Sandi Pratama.
Dalam pematangan taktik kemarin, Edu masih mempertahankan skema 4-2-3-1. Memang ada pertimbangan untuk menambah daya gedor dengan memainkan dua striker. Mengingat, saat melawan Myanmar, Dimas Drajad kurang menggigit lantaran tidak ada tandem yang bisa membantunya di kotak penalti lawan. "Sebenarnya bisa saja saya menduetkan Dimas dengan (Muhammad, Red) Rafli dan kebetulan keduanya sedang bagus. Tetapi, karakter mereka sama. Sangat riskan menurunkan dua pemain dengan tipikal yang sama, " jelas Edu.
Dari kubu Thailand, meski memenangi laga pertama, pelatih Anurak Srikerd menilai timnya masih melakoni jalan panjang untuk lolos ke fase berikutnya. Bahkan, pelatih yang akrab disapa Jun tersebut berencana merotasi pemain. ’’Bukan. Kami tidak meremehkan Indonesia (dengan merotasi pemain, Red). Tetapi, dengan pertandingan yang hanya jeda sehari, kami harus menyiasatinya. Lagi pula, kualitas pemain kami merata,’’ papar Jun. (*/c14/dns)