sudarno ahmad/ekspres |
Kondisi semakin memprihatinkan setelah turun hujan. Lubang di jalan tersebut tergenang air, sehingga jalan raya itu serupa dengan kubangan dengan air berwarna coklat.
Kondisi jalan seperti demikian tak jarang membuat pengendara yang melintas kesulitan. Bahkan, menurut kesaksian beberapa warga setempat, banyak pengendara yang terjatuh akibat terjerumus ke lubang di badan jalan.
Kerusakan jalur tersebut disinyalir merupakan dampak dilaluinya truk-truk pengangkut material untuk timbunan proyek Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS). "Yang jatuh banyak. Apalagi kalau musim hujan seperti ini, sudah mirip danau jalan-jalan itu," ujar Musliman (34), warga Desa Tambak Mulya, Kecamatan Puring, Rabu (28/9/2016).
Dia berharap pemerintah segera memperbaiki jalur tersebut. Sebab, kondisi jalan tersebut sangat berbahaya bagi pengendara terutama sepeda motor. Sebab, setelah diguyur hujan kondisi jalan licin hingga rawan kecelakaan lalu lintas.
Kepala Bidang Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Slamet Mustolkhah, mengaku kesulitas memperbaiki kondisi jalan tersebut. Pasalnya, jalan yang menjadi jalur utamam menuju objek wisata tersebut saat ini masih non status. "Kita bingung penganggarannya, karena jalan itu masih non status," kata Slamet Mustolkhah, kepada Kebumen Ekspres, kemarin.
Slamet mengaku, pihaknya telah mengirim surat kepada pemerintah provinsi agar jalan tersebut menjadi provinsi. "Karena selama ini yang ngurusi itu provinsi, kita sudah mengirim surat agar itu statusnya diakui oleh provinsi. Sehingga jelas siapa yang bertanggungjawab," ujarnya.
Tak hanya di dekat Pantai Suwuk, jalan yang belum jelas statusnya itu mulai dari Sungai Wawar di perbatasan dengan Kabupaten Purworejo. Hingga jembatan Sungai Bodo di Desa/kecamatan Ayah, yang berbatasan dengan Kabupaten Cilacap. "Kita berharap dalam tidak terlalu lama sudah ada kejelasan soal status jalan itu," tandasnya.(ori)