ISTIMEWA |
Dengan prediksi intensitas hujan makin tinggi pada akhir September dan Oktober, bukan tak mungkin jalur tersebut putus. Apalagi, sejauh ini belum ada penanganan dari pihak terkait.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sukamsi, Senin (19/9/2016) meminta dinas terkait segera melakukan penanganan. Mengingat, jalur tersebut kini terancam dengan makin banyaknya titik-titik yang longsor. Padahal, jalan itu semakin ramai dilalui para pengendara. Baik para nelayan yang melintas, para wisatawan yang akan dan datang dari lokasi wisata hingga pengendara luar kota yang memilih jalur tersebut dari Cilacap atau Jogjakarta.
Baca juga:
( Hujan Deras, Obwis Jatijajar Sempat Kebanjiran )
"Jalur makin berbahaya lantaran minim rambu dan lampu penerangan di malam hari," kata Sukamsi.
Di saat bersamaan, Sukamsi mengatkan, musibah longsor di Kecamatan Ayah hingga kemarin mulai teratasi. Tagana bersama warga dan unsur TNI Polri telah membersihkan rumah-rumah warga yang terkena material longsor. "Dari empat keluarga yang sempat mengungsi kini telah kembali ke rumah," katanya.
Baca juga:
(Longsor Ayah Landa Empat Desa, Srati Paling Parah)
Sebanyak 4 desa dilanda longsor menyusul hujan deras akhir pekan lalu. Empat desa itu masing-masing Desa Srati,Argopeni, Jintung dan Karangduwur. Belasan rumah dilaporkan rusak akibat kejadian ini. (cah)