saefur/ekspres |
Slamet, mandor pengerjaan proyek mengatakan, proyek perbaikan jalan menuju obwis Jembangan yang dilakukan sejak 3 bulan lalu persisnya saat memasuki ramadan itu sempat terhenti saat memasuki hari raya Idul Fitri dan hari libur Sabtu dan Minggu. Banyaknya kendaraan yang lalu lalang di jalan utama obwis jembangan tersebut menjadi salah satu kendala utama pengerjaan.
"Banyak membuat para pengendara nekat menginjak badan jalan yang masih basah. Akibatnya badan jalan yang berbahan cor basah tersebut harus berlubang bekas kendaraan yang melintas," ujarnya, Jumat (2/9/2016).
Perbaikan jalan sendiri dilakukan sepanjang 3 km dari Poncowarno hingga Desa Jembangan. Nantinya, jalan cor itu akan diperlebar 2 meter dari semula 5 meter menjadi 7 meter.
Menurut Sudiono staf jalan dan bangunan,perbaikan jalan diharapkan akan mempermudah akses para wisatawan baik lokal maupun luar daerah dari dan menuju obwis JWA dan sekitarnya termasuk wisata Kedungdawa.
Kepala Desa Jembangan Suprapto mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perbaikan jalur menuju obwis JWA. Bahkan nantinya setelah proses perbaikan
jalan selesai, pihak desa akan membuat taman dan jalur hijau di sepanjang tepi jalan tersebut. "Taman tersebut akan ditanami bunga dan tumbuhan hias," ujarnya di dampingi perangkatnya Gunawan.
Pihak JWA sendiri sangat menyambut baik perbaikan jalan menuju JWA. Rudi selaku karyawan penjaga loket wisata alam jembangan mengatakan, terganggunya akses jalan membuat tingkat kunjungan ke JWA merosot tajam di bulan Agustus. "Sekarang mulai sepi Mas. Karena jalan sedang di perbaiki jadi minat pengunjung berkurangSemula di hari libur sabtu dan minggu pengunjung mencapai 700 hingga 1500 tiket terjual kini hanya 400-500 tiket terjual," katanya.(saefur/cah)