aditya/radarbanyumas |
Hal itu, diceritakan oleh pengusaha kayu ini ketika dikunjungi Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM dan Kepala SKPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purbalingga, di Ruang Gardena, RSUD dr Goeteng Taroenadibrata, kemarin (10/9).
"Saat saya berada di bawah ancaman pisau perampok, insting prajurit saya muncul. Saya harus memberikan perlawanan. Sehingga, sempat terjadi pergumulan antara saya dan perampok selama beberapa menit. Yang berakibat luka di tangan kanan saya," jelasnya.
Ilmu beladiri yang sempat didapatkan saat masih aktif bertugas di TNI AU, menjadi bekal baginya untuk memberikan perlawanan kepada perampok, meski umurrnya sudah senja. "Biasanya, saya lemas dan tak segarang itu. Tapi mengetahui saya berada di bawah ancaman perampok, tiba-tiba saja muncul kekuatan untuk melawan. Saya juga bisa menyusun strategi untuk melawan perampok," akunya.
Dia juga mengungkapkan, perampok sempat kaget melihat perlawanan yang dilakukan olehnya. Sebab, dengan tangan kosong dirinya bisa melawan perampok yang bersenjata tajam. "Mengetahui saya melawan, dia langsung berteriak "saya bunuh kamu, saya sudah terbiasa membunuh, jadi jangan melawan". Untuk menunjukkan keseriusan mereka anak saya pun dilukai tangannya menggunakan pisau yang mereka bawa," ungkapnya.
Sadar kalah tenaga dengan perampok yang berusia muda, Susilo kemudian berusaha mengulur waktu sebelum memberitahukan di mana barang berharga miliknya kepada perampok. "Saya sempat berbicara banyak dengan perampok. Saya lakukan itu, untuk mengulur waktu, karena saya tahu sebentar lagi akan ada rekan saya yang datang ke rumah," ujarnya.
Bahkan, dia mengaku sempat ditolong oleh perampok, untuk menghentikan pendarahan di tangah kananya, akibat terkena pisau yanhg dibawa oleh perampok. "Saya minta dibawakan tapi untuk menghentikan pendarahan kepada perampok. Lucunya, perampok tersebut, juga mengiyakan pemintaan saya. Perampok tersebut kemudian mencari tapi dan mengikatkan kepada lengan saya yang luka," ungkapnya.
Bahkan, ketika perampok hendak menutup mulutnya dan anak perempuannya menggunakan lakban dia menolaknya. "Perampok juga mengiyakan permintaan tersebut. Namun, perampok tetap ngotot untuk mengikat tangan anak saya menggunakan lakban," katanya.
Langkahnya untuk mengulur-ulur waktu tersebut, ternyata cukup jitu karena selang 15 menit sejak perampok datang ke rumahnya, rekannya yang merupakan anggota Polisi datang ke rumah. Mengetahui, rumah yang tengah dirampoknya kedatangan tamu, kedua perampok yang masih belia tersebut, menurutnya menjadi grogi. Sehingga, akhirnya mereka langsung lari ke luar rumah tanpa membawa hasil apa pun. Bahkan, satu perampok berhasil ditangkap ole rekannya, yang merupakan anggota Polisi.
"Alhamdulillah, ini semua berkat bantuan dari Allah SWT. Perampok gagal melakukan aksinya dan harta benda saya selamat. Meski, saya dan anak saya terluka," bebernya.
Sementara itu, Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM mengaku, prihatin dengan kejadian yang dialami oleh Susilo tersebut. Atas kejadian tersebut, dia juga meminta kepada seluruh masyarakat Purbalingga, untuk lebih berhati-hati lagi terhadap tamu yang tidak dikenal.
Sebab, kedua perampok tersebut bisa masuk ke rumah korban, karena pemilih rumah sedikit longgar. Masyarakat juga diminta meningkatkan lagi kewaspadaab terhadap kejadian-kejadian kejahatan. Sebab, dalam dua hari terakhir di Purwoketo dan Purbalingga terjadi kasus yang nyaris serupa. (tya)