MuhRosyid |
Jumlah penerima PKH pada tahun 2016 di tahap II mencapai 29.987 Keluarga Sangat Miskin (KSM). Dari jumlah itu, sudah disalurkan bantuan sebanyak tujuh kali sejak tahun 2014 lalu. Adapun besar total bantuan yang diberikan sudah mencapai Rp 110 miliar.
Kepala Bidang (Kabid) Sosial pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos ) Kabupaten Kebumen Muh Rosyid menegaskan, adanya penambahan jumlah penerima PKH sebanyak 19 ribu, bukan berarti angka kemiskinan bertambah.
Sebab bantuan itu, diperuntukan untuk warga yang memang sudah miskin dan selama ini belum mendapatkan bantuan PKH. “Jadi jangan salah paham, adanya tambahnya bantuan bukan berarti meningkatnya angka kemiskinan di Kabupaten Kebumen,” tuturnya kepada Ekspres, Selasa (20/9/2016) di ruang kerjanya.
Selama ini bantuan PKH telah tersalurkan semua. Adapun bantuan PKH meliputi, ibu hamil sebanyak 930 orang, balita sebanyak 14.217 anak, anak prasekolah 44, anak SD 29.383, anak SMP, 14.835 dan anak SMA 6.576. “Dengan bertambahnya jumlah penerima PKH, maka pendamping PKH juga ditambah 48 orang dan operator 8 orang,” terangnya, sembari menambahkan selama ini jumlah pendamping berjumlah 112 orang dan jumlah operator empat orang.
Jumlah angka kemiskinan di Kebupaten Kebumen memang sangat fantatis, setidaknya jika dilihat dari jumlah penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Jamkesda. Pasalnya jika menggunakan pedoman data tersebut, maka hampir 56 persen penduduk Kebumen miskin. Kini penerima KIS dan Jamkesda ditaksir mencapai 739 ribu orang, padahal penduduk Kebumen diperkirakan 1,3 juta jiwa.
Namun jika mengacu pada Pendataan Program Perlindungan Sosial tahun 2011 (PPLS 2011) , maka angka kemiskinan di Kebumen hanya berkisar mencapai 180 ribu orang saja. “Saat ini kami belum memperoleh data dari Basis Data Terpadu (BGT), sehingga tidak mengetahui secara pasti jumlah angka kemiskinan di Kebumen,” ucapnya. (mam)