darno/radmas |
Kasat Sabhara polres Banjarnegara, AKP Sukarwan mengatakan penggrebekan ini dilaksanakan atas laporan masyarakat yang resah dengan maraknya penjualan tuak.
"Kami menggrebek di dua tempat. Satu di tempat Waluyo. Sebelumnya kami pernah ke sana," jelasnya.
Di lokasi ini, polisi hanya mendapat sekitar 10 liter tuak. Sedangkan di tempat Nani Sinaloho, polisi berhasil menyita 500 liter tuak.
Sukarwan mengatakan Nani merupakan pemain tuak yang masih baru. "Sebelumnya anggota belum pernah ke situ. Meskipun lokasinya di pinggir jalan raya, lokasinya ngga mencurigakan," kata dia.
Sukarwan mengatakan penggrebekan ini merupakan upaya untuk mencegah dampak buruk minuman keras. "Tuak ini merupakan minuman keras yang tidak terjamin kadar alkohol maupun kandungan zat lainnya. Sehingga membahayakan jika dikonsumsi," tandasnya.
Apalagi jika dioplos dengan minuman atau obat-obatan lainnya. "Sudah banyak korban yang tewas akibat minuman keras oplosan. Operasi ini merupakan upaya kami untuk mencegah peristiwa tersebut terulang," lanjutnya. (drn)