andi/ekspres |
Dikatakan Thohari, untuk kategori kerusakan jalan diatas 15 persen harus dilakukan peningkatan dan tidak sekedar tambal sulam saja. Menurutnya akan percuma langkah yang dilakukan karena kerusakan akan kembali terjadi.
"Sekalian ditingkatkan jadi tidak tambal sulam seperti ini. Karena bagian yang sebelumnya tidak rusak akan segera menyusul rusaknya," ucapnya.
Lebih jauh dikatakan, pihaknya melihat pihak pelaksana belum maksimal dalam mengerjakan karena baru dilakukan pembongkaran jalan dan tidak segera ditutup pasir batu. Akibatnya jalan mengangga lebar.
"Ditilik dari awal kegiatan tanggal 6 Juni 2016 seharusnya pekerjaannya sudah hampir rampung. Tapi ini belum juga diurug," tambahnya.
Anggota yang lain, Sugeng Santoso menyatakan jika banyak jalan di Purworejo yang pemanfaatannya tidak sesuai kelas jalan. Banyak jalan kecil yang dilalui oleh kendaraan dengan tonase jauh lebih tinggi dari peruntukan.
"Jika terus dibiarkan seperti itu terus jalan-jalan di Purworejo tidak akan pernah bisa bertahan lama karena akan segera rusak. Perlu ada ketegasan untuk pemakai jalan yang boleh dan tidak melalui jalan itu," kata
Sugeng.
Sugeng juga meminta bagi pelaksana pembangunan jalan atau jembatan di Purworejo untuk benar-benar memperhatikan penanganan dan tidak asal membangun. "Dengan memaksimalkan proses pengerjaan semua hasilnya pasti
akan baik dan akan bisa membuat rakyat senang. Pokoknya jangan
asal-asalan," kata politisi Partai Demokrat ini. (ndi)