saefur/ekspres |
Hampir setiap wilayah di kota ini memiliki tempat wisata religi, bahkan banyak diantaranya lebih dari satu di setiap desa. Sebagian diantaranya sudah dikenal dan masuk kategori benda cagar budaya (BCB). Namun yang belum terekspos, jauh lebih banyak lagi.
Salah satunya, petilasan berupa makam Desa Jogomertan Kecamatan Petanahan ini. Menurut warga setempat, Murhadi Suroso (85), petilasan yang berada di tengah area persawahan dengan bentuk bangunan menyerupai mushola atau masjid itu adalah makam leluhurnya, Pangeran Adipati Anden. Adipati Anden, katanya, merupakan seorang pangeran pergi dari keraton Jogja yang mengembara ke Kecamatan Petanahan, Kebumen.
"Pangeran Anden melarikan diri dari keraton karna menentang kebijakan Pemerintah Penjajahan Belanda yang menarik pajak terlalu tinggi kepada masyarakat. Selama berkelana, dia ditemani pengikutnya setianya bernama Pangeran Prawironegoro. Keduanya lantas berjuang melawan Belanda," kata Murhadi Suroso ditemui Ekspres, Jumat (10/9/2016).
Dia menambahkan, makam Adipati Anden sering dikunjungi para peziarah, dari warga sekitar hingga luar kota. Mereka datang ketempat tersebut bermacam macam tujuan mulai dari nyekar hingga meminta sesuatu yang diinginkan.
"Bahkan tak jarang masyarakat menaruh sesaji seperti makanan, buah dan minuman serta rokok," ujar Karimun salah satu kerabat saudara dari Murhadi Suroso. (saefur/cah)