PURWOREJO- Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anakan dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Jawa Tengah membentuk jejaring Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera (KB-KS) di Kabupaten Purworejo. Pembentukan Kelembagaan baru itu dilakukan di Hotel Ganesha Purworejo, kemarin.
Kegiatan diikuti 30 peserta yang selanjutnya menjadi pengurus jejaring KB-KS. Mereka berasal dari berbagai unsur, antara lain BKBPM Purworejo, organisasi masyarakat, media, perguruan tinggi, IPKB, dan PIK-R.
Kepala BP3AKB Jateng, Dra Sri Kusuma Astuti MSi, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kabid PIHLM Bambang Puspito mengatakan, Jawa Tengah merupakan provinsi dengan jumlah penduduk ketiga terbanyak di Indonesia setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. Dengan laju pertumbuhan penduduk yang pesat, diperlukan pengendalian agar daya tampung dan daya dukung dapat tumbuh selaras.
"Keberhasilan program KB akan dapat dicapai pemerintah pusat dan daerah dengan mengacu keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara pemerintah, masyarakat, organisasi masyarakat, dunia usaha, dan media massa," jelasnya.
Diungkapkan, Jejaring Kelembagaan KBKS merupakan wujud kemitraan kerja yang perlu dibentuk untuk agar organisasi dapat melakukan pembagian kerja secara efektif dan efisien.
"Jejaring kelembagaan KBKS ini diharapkan berperan dan menempatkan diri dalam posisi pressure grup sekaligus juga sebagai penggerak
masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BKBPM Purworejo Sumharjono SSos MM dalam sambutan yang diwakili oleh sekretarisnya, Ismanto SH, mengakui bahwa upaya pengendalian penduduk kerap mengalami pasang surut. Karena itu, adanya jejaring KBKS yang dibentuk tersebut menjadi semangat baru untuk mewujudkan tujuan bersama. "Kita perlu membuka dukungan dari tingkat bawah sampai tingkat atas," tandasnya.
Kabid Kesehatan Reproduksi BKBPM Purworejo, Saroni SPd MM menjelaskan, kegiatan berlangsung sehari diisi dengan sejumlah materi dan tanya jawab. Pada akhir kegiatan dilakukan penbentukan dan penyusunan pengurus Jejaring KBKS. Dari hasil musyawarah yang dilakukan, kelembagaan jejaring diketuai oleh Supriyadi, pensiunan PKLB Purworejo.
"Terdapat 30 orang yang menjadi pengurus. Tindak lanjut kegiatan ini akan kita adakan Rakor untuk pemantapan jejaring dan pelaksanaan program kerja,” jelasnya. (ndi)
Kegiatan diikuti 30 peserta yang selanjutnya menjadi pengurus jejaring KB-KS. Mereka berasal dari berbagai unsur, antara lain BKBPM Purworejo, organisasi masyarakat, media, perguruan tinggi, IPKB, dan PIK-R.
Kepala BP3AKB Jateng, Dra Sri Kusuma Astuti MSi, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kabid PIHLM Bambang Puspito mengatakan, Jawa Tengah merupakan provinsi dengan jumlah penduduk ketiga terbanyak di Indonesia setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. Dengan laju pertumbuhan penduduk yang pesat, diperlukan pengendalian agar daya tampung dan daya dukung dapat tumbuh selaras.
"Keberhasilan program KB akan dapat dicapai pemerintah pusat dan daerah dengan mengacu keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara pemerintah, masyarakat, organisasi masyarakat, dunia usaha, dan media massa," jelasnya.
Diungkapkan, Jejaring Kelembagaan KBKS merupakan wujud kemitraan kerja yang perlu dibentuk untuk agar organisasi dapat melakukan pembagian kerja secara efektif dan efisien.
"Jejaring kelembagaan KBKS ini diharapkan berperan dan menempatkan diri dalam posisi pressure grup sekaligus juga sebagai penggerak
masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BKBPM Purworejo Sumharjono SSos MM dalam sambutan yang diwakili oleh sekretarisnya, Ismanto SH, mengakui bahwa upaya pengendalian penduduk kerap mengalami pasang surut. Karena itu, adanya jejaring KBKS yang dibentuk tersebut menjadi semangat baru untuk mewujudkan tujuan bersama. "Kita perlu membuka dukungan dari tingkat bawah sampai tingkat atas," tandasnya.
Kabid Kesehatan Reproduksi BKBPM Purworejo, Saroni SPd MM menjelaskan, kegiatan berlangsung sehari diisi dengan sejumlah materi dan tanya jawab. Pada akhir kegiatan dilakukan penbentukan dan penyusunan pengurus Jejaring KBKS. Dari hasil musyawarah yang dilakukan, kelembagaan jejaring diketuai oleh Supriyadi, pensiunan PKLB Purworejo.
"Terdapat 30 orang yang menjadi pengurus. Tindak lanjut kegiatan ini akan kita adakan Rakor untuk pemantapan jejaring dan pelaksanaan program kerja,” jelasnya. (ndi)