SAEFUR/EKSPRES |
Di saluran irigasi yang berada di RT 02 RW 03 itu kini dipenuhi sampah dan limbah rumah tangga dan membuat air berwarna kehitaman. Makin tak nyaman, keluar bau tak sedap dari saluran irigasi.
Kepala Desa Giwangretno, Tamrin Uzianedi (47) mengaku sangat menyayangkan hal tersebut. Diakuinya, kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya masih sangat rendah. "Sebenarnya dari pemerintah desa sudah menyosialisasikan warga untuk jangan membuang sampah di sembarang tempat. Tapi ya namanya orang kadang sulit dikontrol," ujarnya ditemui di kantor balai desa setempat,kemarin.
Perangkat desa Giwangretno Margono (48) mengatakan, sampah tak hanya membuat saluran irigasi kumuh dan bau tak sedap. Yang lebih mengkhawatirkan, sampah telah menimbulkan sedimentasi dan membuat saluran irigasi tersebut tak berfungsi maksimal. "Memang biasanya dari pengelola irigasi dibersihkan secara rutin tapi hanya samping kanan dan kiri saja untuk tengah sudah lama memang belum ada pengerukan sehingga sekarang dangkal dan banyak tanah dan di tumbuhi rumput dan air menggenang," katanya.
Mereka berharap, dinas terkait dapat ikut membantu persoalan tersebut. Kondisi saluran irigasi yang kotor telah sangat mengganggu dan merugikan warga. "Kami berharap saluran dibersihkan agar (saluran air) bersih dan tidak ada lagi sampah dan airnya gak bau lagi, " kata Agil Indrawan (32) salah satu warga yang membuka konter hp tak jauh dari saluran irigasi.(saefur/cah)