saefur/ekspres |
Berawal dari produksi 3 kg perhari, usaha pembuatan penganan rengginang yang ia tekuni kini sudah mampu berproduksi 1 kuintal setiap hari. Kendati tak mau menyebut angka, omset usaha Sri diperkirakan bisa puluhan juta perhari.
Ditemui kemarin, Sri mengatakan bukan hal mudah mengelola usahanya itu. Dirintis sejak tahun 2004 silam, Sri mengalami lika-liku usaha, dari diejek sampai dikucilkan karena produk yang ia buat dari bahan singkong.
"Pas awal-awal buat rengginang, Mas kalau di pasar tu rasanya sakit hati, Mas. Pernah diejek pedagang lain katanya rengginang dari singkong nggak laku dan sebagainya lah. Tapi saya tetep sabar dan percaya bahwa nanti akan bisa maju," katanya ditemui Ekspres, baru-baru ini.
Kini, usahanya maju pesat. Bahkan, Sri kini kewalahan memenuhi permintaan pelanggan. Dalam sehari, dengan dibantu 5 karyawan, Sri memproduksi rengginang 1 kuintal yang akan dipasarkan di daerah Kebumen hingga Sumatra.
Sri menuturkan, pengalaman membuat rengginang ia peroleh dari pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian tahun 2004. Setelah itu, ia mencoba di rumahnya sedikit demi sedikit dari awalnya hanya memproduksi 3 kg perhari. "Alhamdulilah sekarang bisa 1 kuintal setiap harinya," kata Sri penuh rasa syukur.
Sri tak buka ruko ataupun warung dalam memasarkan produknya sri sudah di datangi oleh para distributor yang langsung ke rumahnya yang sekaligus menjadi tempat produksi. "Saya tidak buka kios ataupun ruko. Ya hanya di rumah saja penjual langsung datang ke sini. Yang sudah lama berlangganan itu dari Sumatra sudah 5 tahun," katanya. (saefur/cah)