• Berita Terkini

    Sabtu, 17 September 2016

    Seorang TKW Cilacap Diperkosa Majikan di Taiwan

    ILUSTRASI
    CILACAP - Tragis benar nasib Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Cilacap ini. TKW berinisial P asal Desa/Kecamatan Cipari itu dilaporkan menjadi korban kekerasan seksual oleh majikannya di Taiwan.

    Kasus tersebut kini telah mengundang perhatian luas masyarakat dan pegiat perlindungan buruh migran di Jawa Tengah. Berbagai lembaga tersebut diharapkan bisa memberikan pendampingan baik atas korban maupun keluarganya di Cipari.

    Ketua Forum Warga Buruh Migran Nusawungu, Cilacap, Tun Habibah mengatakan sudah berkomunikasi dengan sejumlah lembaga dan pegiat Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) yang tersebar di jawa Tengah, terutama di Cilacap dan Kebumen.  "Teman-teman dari JBMI sudah tak hubungi semua. Ini aku juga lagi ngobrol-ngobrolin kasus ini," katanya.

    Dia mengakui, P kini sudah mendapatkan bantuan pendampingan di Taiwan. Pihaknya kini memfokuskan pada pendampingan keluarga di yang tinggal di Desa Cipari Kecamatan Cipari. Kabarnya, pihak keluarga kurang mengetahui secara pasti kasus yang menimpa P. Demikian juga dengan proses penangananya agar P yang kini banyak dilakukan sejumlah lembaga.  "Kalau yang disana (Taiwan-red) sudah banyak yang mendampingi," katanya.

    Terpisah,Kepala Bidang Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Cilacap, Sutiknyo sudah mengambil langkah terkait masalah ini. Langkah pertama adalah memanggil perwakilan PPTKIS di Cilacap untuk menemui pihak keluarga. Kedatangan mereka didampingi oleh Pos Pelayanan Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Cilacap.  "Termasuk pihak asuransi yang menjamin TKW bersangkutan," ujarnya.

    Dia menambahkan, direktur PPTKIS sudah berangkat ke Taiwan untuk memastikan kondisi P. Termasuk mencari tahu kronologis kekerasan yang dialami korban. Hal ini mengingat dinas masih belum mendapatkan kepastian kronologis kejadian.  "Informasinya dia itu bekerja di jompo. Jadi apa iya orang jompo bisa melakukan itu (kekerasan seksual-red). Ini yang akan dipastikan. Dan kalau iya, tentu akan diambil langkah lebih lanjut,' katanya.  (har)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top