ISTIMEWA/RADARKUDUS |
Kejadiannya berawal ketika Slamet, warga RT 2 RW 2, Desa Karangmalang bersama Wagiran, warga RT 5 RW 2, Desa Karangmalang berangkat ke sawah dengan mengendarai motor. Mereka hendak memanen jagung di Dukuh Kauman.
Sekitar pukul 06.00 saat Slamet masuk ke area persawahan, sayup-sayup mendengar tangisan bayi. Dia menghentikan motornya. Dia penasaran dengan asal suara bayi. Akhirnya dia putuskan mencari asal suara.
Beberapa menit mencari. Akhirnya ditemukan bayi dalam bungkusan plastik warna hitam yang dibalut dengan kain berwarna merah. “Ternyata isinya bayi,” ungkap Slamet.
Bersama Wagiman, Slamet membawa bayi tersebut ke bidan Yusriah, warga Desa Karangmalang. Dia melaporkan ke Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Mayarakat (Bhabinkamtibmas) setempat. “Saya langsung bawa ke bidan,” kata Slamet.
Yusriah yang memeriksa bayi tersebut mengungkapkan, saat ditemukan bayi tersebut kondisinya masih bernapas. Tetapi tubuhnya membiru. “Biru karena kedinginan,” ungkapnya.
Dia mengatakan, tubuh bayi juga mengalami memar di bagian dagu dan kaki. Kemungkinan terkena benda keras. “Untung segera diketahui warga,” terangnya.
Setelah diperiksa, bayi tersebut dirujuk di Puskesmas Gribig. Dari hasil pemeriksaan bayi itu diperkirakan lahir Sabtu (24/9) sekitar pukul 03.00. Dengan berat badan 2,5 kg dan panjang 46 cm. “Bayinya sudah bisa minum susu,” kata Norma, tim medis Puskesmas Gribig.
Norma menambahkan, bayi tersebut akan dirawat di puskesmas Gribig untuk mendapatkan penanganan intensif. “ 1 x 24 Jam akan berada disini. Untuk selanjutnya pihak kepolisian yang akan menangani,” paparnya. (mal/ris)