KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Seorang anggota DPRD Kebumen Komisi A dan seorang PNS di Kebumen dikabarkan menjadi sasaran operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Keduanya masing-masing Sh seorang anggota DPRD Kebumen dari fraksi PAN dan seorang Kasie di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen berinisial SW
Informasi yang berhasil dihimpun, keduanya ditangkap Sabtu pagi tadi (15/10/2016). Selanjutnya, mereka sempat dibawa ke Polres Kebumen sebelum dibawa ke Jakarta sekitar pukul 14.00 WIB.
"Betul ada OTT dengan target anggota DPRD dan PNS di Kebumen sekitar pukul 09.00 WIB," kata sumber koran ini di lingkungan Pemkab Kebumen.
Baca Juga:
(Keluarga tak Tahu Alasan Penangkapan Sigit Widodo)
Hingga berita ini diturunkan, belum jelas kasus yang menimpa kedua pejabat publik di Kebumen tersebut.
Ketua DPRD Kabupaten Kebumen, Cipto Waluyo dihubungi koran ini mengaku tak bisa berkomentar banyak lantaran belum mendapat informasi yang jelas. "Saya memang mendengarnya. namun persisnya belum tahu. Ini lagi mencar tahu," ujarnya.
Selebihnya tak banyak informasi yang didapat. Upaya koran ini untuk menghubungi pihak-pihak terkait belum mendapat jawaban. (cah/mam)
)
Keduanya masing-masing Sh seorang anggota DPRD Kebumen dari fraksi PAN dan seorang Kasie di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen berinisial SW
Informasi yang berhasil dihimpun, keduanya ditangkap Sabtu pagi tadi (15/10/2016). Selanjutnya, mereka sempat dibawa ke Polres Kebumen sebelum dibawa ke Jakarta sekitar pukul 14.00 WIB.
"Betul ada OTT dengan target anggota DPRD dan PNS di Kebumen sekitar pukul 09.00 WIB," kata sumber koran ini di lingkungan Pemkab Kebumen.
Baca Juga:
(Keluarga tak Tahu Alasan Penangkapan Sigit Widodo)
Hingga berita ini diturunkan, belum jelas kasus yang menimpa kedua pejabat publik di Kebumen tersebut.
Ketua DPRD Kabupaten Kebumen, Cipto Waluyo dihubungi koran ini mengaku tak bisa berkomentar banyak lantaran belum mendapat informasi yang jelas. "Saya memang mendengarnya. namun persisnya belum tahu. Ini lagi mencar tahu," ujarnya.
Selebihnya tak banyak informasi yang didapat. Upaya koran ini untuk menghubungi pihak-pihak terkait belum mendapat jawaban. (cah/mam)
)