saefur/ekspres |
Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian berawal saat 44 mahasiswi Fakultas Kebidanan Stikes Muhammadiyah Gombong yang tengah menjalani program KKN berjanji untuk berkumpul di rumah salah satu warga RW IV Desa Lemahduwur Kecamatan Kuwarasan, Kamis malam. Rencananya, mereka akan mendiskusikan program selama mereka menjalani KKN di desa tersebut. Rumah tempat berkumpul para mahasiswi itu sendiri adalah rumah yang dikontrak sejumlah mahasiswi saat menjalani KKN PKMD.
Tiba-tiba, sekitar pukul 20.00 WIB, salah satu mahasiswa bertingkah aneh kemudian berteriak histeris. Sontak hal itu membuat mahasiswa lain panik. Mereka mencoba memberi pertolongan dengan memegangi tubuh rekannya tersebut. Alih-alih mengatasi, mahasiswa yang memegang temannya itu malah ikut kesurupan dan berteriak-teriak histeris. "Awalnya teman saya itu aneh. Dia keluar masuk rumah. Saat masuk seperti orang marah lalu menjerit-jerit," kata Dianatul (20), salah satu mahasiswi Stikes Muhammadiyah Gombong.
Teriakan itu terdengar oleh warga sekitar yang kemudian mendatangi lokasi. Warga lantas berinisiatif mencari pertolongan kepada Kiyai Dalimin, tokoh agama setempat. Akhirnya, mahasiswi yang kesurupan itu dievakuasi ke rumah Kyai Dalimin untuk disadarkan. Saat itulah, rekan-rekan korban malah ikut berteriak histeris dan mengalami gejala kesurupan.
Hingga tengah malam, ada sekitar 15 mahasiswi yang mengalami kesurupan. Dari jumlah itu, 8 diantaranya cukup parah bahkan dua mahasiswi sampai tak sadarkan diri. Akhirnya, kejadian tersebut dilaporkan kepada pihak kampus. Sekitar pukul 22.30 WIB, pihak kampus datang bersama tim rukyah serta anggota Muhammadiyah Gombong. Turut hadir malam itu, salah satu orang tua yang mendapatkan kabar anaknya kesurupan saat menjalani KKN. Kehebohan itu baru sepenuhnya teratasi lewat tengah malam sekitar pukul 00.30 WIB. Dari 15 mahasiswi yang berteriak-teriak histeris berhasil disadarkan sepenuhnya.
Salah satu Dosen Stikes Muhammadiyah Gombong, Puji Handoko (44) ditemui koran ini Jumat (14/10/2016) membenarkan adanya 15 mahasiswi mereka yang tengah menjalani KKN PKMD di Desa Lemahduwur mengalami gejala kesurupan. Puji Handoko mengatakan, pihak kampus mendapat laporan tentang adanya peristiwa itu dari mahasiswi Kamis malam sekitar pukul 22.30 WIB. Mendengar laporan itu, pihak kampus segera melakukan upaya pertolongan dengan membawa tim rukyah ke lokasi.
Dan, pada Jumat dini hari (14/10) sekitar pukul 00.30 WIB, kejadian itu sepenuhnya dapat teratasi dan mahasiswi dapat kembali beraktifitas seperti semula. Jadi, kata dia, kejadian itu tak mengganggu program KKN PKMD yang berlangsung sebulan sejak 3 Oktober tersebut.
Menurutnya, apa yang terjadi pada belasan mahasiswinya tersebut dipicu faktor psikologis. "Mereka kelelahan karena banyak kegiatan yang harus diselesaikan. Jadi mereka tak kuasa menahan emosionalnya," katanya ditemui Ekspres di Gedung Rektorat Stikes Muhamadiyah Gombong.(saefur/cah)