TEMANGGUNG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menantang Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Temanggung untuk mengikuti komitmenya memberantas praktik pungutan liar (pungli).
Hal tersebut ia lontarkan saat mengunjungi stan Dishubkominfo yang menjadi peserta acara Temanggung Fair tahun 2016, Kamis (27/10).
Bahkan secara tegas, orang nomor satu di Propinsi Jawa Tengah tersebut meminta agar seluruh pegawai yang bernaung di bawah instansi tersebut bersedia untuk mundur dari jabatannya apabila terlibat dalam pungli.
Hal ini dilakukan semata mata sebagai wujud transparansi serta memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat yang kerap mengeluhkan adanya praktik pungli yang dilakukan oleh oknum oknum instansi tertentu.
“Pokoknya kalau saya mendengar ada praktik pungli, semua harus siap mundur. Kami tidak main main karena pungli sedang menjadi perhatian serius pemerintah propinsi, kepolisian, dan Presiden Joko Widodo. Pak Bupati (Bambang Sukarno) saksinya,” tegasnya.
Tak hanya itu saja, Ganjar juga berjanji suatu saat akan kembali datang untuk menggelar inspeksi mendadak (sidak) terkait uji kir di lingkungan Dishubkominfo Kabupaten Temanggung.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga meminta Dishubkominfo untuk membuat akses aduan sebagai wujud keterbukaan apabila masyarakat menemukan praktik pungli di sebuah tempat.
“Jangan hanya memanfaatkan SMS gateway. Dishub harus punya Tweeter. Saya kasi waktu satu jam, nanti di cc ke tweeter saya. Kalau perlu buat spanduk besar yang isinya Dishub siap menerima aduan masyarakat untuk memberantas pungli,” tegasnya.
Menanggapi permintaan tersebut, Kepala Dishubkominfo Kabupaten Temanggung, Sigit Suliantoro beserta seluruh jajarannya yang berada di lokasi berjanji akan ikut serta sekaligus mendukung penuh titah sang gubernur dalam rangka memberantas praktik pungli. “Siap, siap. Kami akan laksanakan,” pungkasnya singkat. (riz)
Hal tersebut ia lontarkan saat mengunjungi stan Dishubkominfo yang menjadi peserta acara Temanggung Fair tahun 2016, Kamis (27/10).
Bahkan secara tegas, orang nomor satu di Propinsi Jawa Tengah tersebut meminta agar seluruh pegawai yang bernaung di bawah instansi tersebut bersedia untuk mundur dari jabatannya apabila terlibat dalam pungli.
Hal ini dilakukan semata mata sebagai wujud transparansi serta memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat yang kerap mengeluhkan adanya praktik pungli yang dilakukan oleh oknum oknum instansi tertentu.
“Pokoknya kalau saya mendengar ada praktik pungli, semua harus siap mundur. Kami tidak main main karena pungli sedang menjadi perhatian serius pemerintah propinsi, kepolisian, dan Presiden Joko Widodo. Pak Bupati (Bambang Sukarno) saksinya,” tegasnya.
Tak hanya itu saja, Ganjar juga berjanji suatu saat akan kembali datang untuk menggelar inspeksi mendadak (sidak) terkait uji kir di lingkungan Dishubkominfo Kabupaten Temanggung.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga meminta Dishubkominfo untuk membuat akses aduan sebagai wujud keterbukaan apabila masyarakat menemukan praktik pungli di sebuah tempat.
“Jangan hanya memanfaatkan SMS gateway. Dishub harus punya Tweeter. Saya kasi waktu satu jam, nanti di cc ke tweeter saya. Kalau perlu buat spanduk besar yang isinya Dishub siap menerima aduan masyarakat untuk memberantas pungli,” tegasnya.
Menanggapi permintaan tersebut, Kepala Dishubkominfo Kabupaten Temanggung, Sigit Suliantoro beserta seluruh jajarannya yang berada di lokasi berjanji akan ikut serta sekaligus mendukung penuh titah sang gubernur dalam rangka memberantas praktik pungli. “Siap, siap. Kami akan laksanakan,” pungkasnya singkat. (riz)