Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa yang terjadi Senin (3/10/2016) sekitar pukul 08.00 WIB tersebut. Namun, peristiwa tersebut nyaris merenggut nyawa Tasih (70) pemilik rumah. Beruntung, perempuan sepuh itu berhasil diselamatkan anak kandungnya, Ahmad Mashuri (50).
Ahmad Mashuri menuturkan, saat terjadi longsor, ia dan ibunya tengah berada di dalam rumah. Tiba-tiba, terdengar bunyi bergemuruh dari arah samping rumah. Bersamaan dengan itu, air masuk ke dalam rumah. Saat keluar rumah memastikan apa yang terjadi, Ahmad Mashuri melihat tebing setinggi 25 m bergerak longsor membawa material lumpur batu serta pohon jati dan kelapa yang ikut terbawa .
Sontak, ia berlari dan teriak menyelamatkan ibunya yang masih berada di dalam rumah. Dengan bantuan adiknya Yani (30), Mashuri menggendong Tasih dan berlari menyelamatkan diri ke kandang sapi di sebelah utara rumahnya.
Tasih berhasil diselamatkan. Namun, rumah Ahmad Mashuri telanjur rata dengan tanah akibat tertimpa longsoran tebing.
Baca juga:
(Longsor Ayah Landa Empat Desa, Srati Paling Parah)
Kepala Desa Wonokromo Paryono (50) membenarkan kejadian tersebut. Dia lantas melapor kepada Camat Alian dan pihak terkait. Tak lama berselang, Camat Alian beserta Muspika datang ke lokasi. Bersama warga, mereka membersihkan material longsor.(saefur/cah)