sudarno ahmad/ekspres |
Diawali dengan senam bersama di halaman Goa Jatijajar, dilanjutkan dengan pembukaan Jemari yang dilakukan oleh Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad. Nampak pula Sekda Kebumen Adi pandoyo, sejumlah perwakilan Forkompinda, Kepala SKPD terkait serta camat Ayah. Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan secara simbolik dokumen Kependudukan kepada perwakilan masyarakat.
Usai pembukaan, Bupati beserta rombongan meninjau sejumlah proyek pengembangan Goa Jatijajar. Yang dilanjutkan dengan peletakan baru pertama pembangunan salah satu warga sasaran rumah tidak layak Huni (RTLH). Yakni rumah milik Tinah, warga RT 04 RW 04 Desa Jatijajar.
Dalam sammbutannya, Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, mengatakan Jemari dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemkab Kebumen untuk senantiasa hadir dan melayani masyarakat. Menurut Bupati, dapat hadir dan melayani masyarakat adalah sebuah komitmen sekaligus kebanggaan. "Kegiatan ini diharapkan akan semakin merekatkan jalinan silaturahmi, kerjasama, dukungan dan sinergitas. "Antara masyarakat dengan pemerintah Kabupaten Kebumen," kata Mohammad Yahya Fuad, saat ditanya oleh awak media.
Bupati juga mengajak, dengan semangat kebersamaan untuk membangun dan berdayakan masyarakat. Serta dengan semangat kegotong-royongan, berdayagunakan potensi yang ada untuk mengatasi beragam persoalan yang terjadi. Serta bukan hanya menjadi sebuah kegiatan biasa, melainkan menjadi sebuah inspirasi dan motivasi yang terus ditindaklanjuti. "Baik oleh masyarakat maupun Pemkab Kebumen di semua tingkatan," ujarnya.
Berbagai kegiatan digekar dalam Jemari kali pertama ini. Diawali dengan senam bersama, kerja bakti, pengobatan gratis, pelayanan akseptor KB, serta berbagai macam penyuluhan. Seperti penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) oleh Dinas kesehatan Kabupaten Kebumen.
Dari penyuluhan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penyuluhan lainnya adalah penyuluhan HIV AIDS, Pertanian serta penyuluhan cara pemeliharaan ikan oleh SKPD yang berkompeten.
Sementara bertempat di SD Negeri 1 Jatijajar, juga diberikan pelayanan perpustakaan keliling dan Penyuluhan Komisi Perlindungan Anak, serta pengenalan sekolah Adiwiyata.
Selain itu juga dilakukan pelayanan perekaman data kependudukan secara massal oleh Dinas Kependudukan dan Catatan sipil. Antusias masyarakat ternyata cukup tinggi. Selama empat hari proses pelayanan KTP elektronik di desa tersebut, terdapat sekitar 500 pemohon. Yang terdiri dari perekaman dan pencetakan KTP elektronik dan surat kelahiran.(ori)