KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Ketua Komisi A DPRD Kebumen, Yudi Trihartanto dan PNS Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sigit Widodo sebagai tersangka dalam dugaan suap ijon proyek Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kebumen. Sebagai tindaklanjut, KPK memeriksa sejumlah sejumlah saksi.
Dan, diantara para saksi yang berurusan dengan KPK banyak disebut sejumlah pihak sebagai orang dekat Bupati atau setidaknya orang-orang yang berada di sekeliling Yahya Fuad. Seperti Suhartono dan Petruk Basikun Mualim, Arif Budiman dan Imam Satibi yang merupakan tim ses Yahya Fuad pada Pilbup lalu. Termasuk Sekretaris Daerah (Sekda) Kebumen Adi Pandoyo dalam kapasitasnya sebagai pembantu bupati.
Lalu apa tanggapan HM Yahya Fuad?
Menurutnya, dia memang dekat dengan orang-orang yang disebut. Bahkan Arif Budiman disebutnya sering masuk rumah dinas bupati untuk memantau sejumlah anak yatim yang tinggal bersama keluarga Fuad di pendopo. Atau Petruk Basikun Mualim yang sering mengikuti agenda bupati dan kemudian menuliskan laporannya dalam grup facebook yang beranggotakan warga masyarakat Kebumen.
Namun ditegaskan Yahya Fuad, dia tak tahu atau bisa mengontrol seluruh aktivitas mereka. "Saya juga tak habis pikir (mereka berurusan dengan KPK). Kalau Arif memang mengurusi anak-anak asuh di Pendopo. Kalau Petruk sering membuat liputan kegiatan-kegiatan kami. Tapi selebihnya saya tidak tahu," katanya, di rumah dinas Bupati Minggu (23/10/2016).
Di saat yang sama Fuad menegaskan tak punya pikiran buruk terhadap mereka. "Hubungan kami tetap baik," katanya.
Lalu apa komentar Yahya Fuad soal Sekretaris Daerah Adi Pandoyo yang turut diperiksa KPK dalam perkara ini?
"KPK dalam menangani kasus atau perkara hukum akan sampai ke akar-akarnya. Saya percaya KPK sepenuhnya. Dan, beliau (Adi Pandoyo) tidak ada masalah. Buktinya saat ini Sekda masih di Kebumen itu artinya menurut saya, dia tidak bersalah." katanya.
Diapun meminta seluruh pihak menganut azas praduga tak bersalah kepda mereka yang berurusan dengan KPK. Siapa yang berurusan dengan KPK, belum tentu kotor. Demikian sebaliknya, mereka yang belum diperiksa KPK bukan berarti mereka lebih bersih daripada yang sudah berurusan dengan KPK. Jadi, Yahya Fuad meminta seluruh masyarkat menunggu hasil pemeriksaan KPK daripada saling menghakimi satu sama lain. (cah)
Dan, diantara para saksi yang berurusan dengan KPK banyak disebut sejumlah pihak sebagai orang dekat Bupati atau setidaknya orang-orang yang berada di sekeliling Yahya Fuad. Seperti Suhartono dan Petruk Basikun Mualim, Arif Budiman dan Imam Satibi yang merupakan tim ses Yahya Fuad pada Pilbup lalu. Termasuk Sekretaris Daerah (Sekda) Kebumen Adi Pandoyo dalam kapasitasnya sebagai pembantu bupati.
Lalu apa tanggapan HM Yahya Fuad?
Menurutnya, dia memang dekat dengan orang-orang yang disebut. Bahkan Arif Budiman disebutnya sering masuk rumah dinas bupati untuk memantau sejumlah anak yatim yang tinggal bersama keluarga Fuad di pendopo. Atau Petruk Basikun Mualim yang sering mengikuti agenda bupati dan kemudian menuliskan laporannya dalam grup facebook yang beranggotakan warga masyarakat Kebumen.
Namun ditegaskan Yahya Fuad, dia tak tahu atau bisa mengontrol seluruh aktivitas mereka. "Saya juga tak habis pikir (mereka berurusan dengan KPK). Kalau Arif memang mengurusi anak-anak asuh di Pendopo. Kalau Petruk sering membuat liputan kegiatan-kegiatan kami. Tapi selebihnya saya tidak tahu," katanya, di rumah dinas Bupati Minggu (23/10/2016).
Di saat yang sama Fuad menegaskan tak punya pikiran buruk terhadap mereka. "Hubungan kami tetap baik," katanya.
Lalu apa komentar Yahya Fuad soal Sekretaris Daerah Adi Pandoyo yang turut diperiksa KPK dalam perkara ini?
"KPK dalam menangani kasus atau perkara hukum akan sampai ke akar-akarnya. Saya percaya KPK sepenuhnya. Dan, beliau (Adi Pandoyo) tidak ada masalah. Buktinya saat ini Sekda masih di Kebumen itu artinya menurut saya, dia tidak bersalah." katanya.
Diapun meminta seluruh pihak menganut azas praduga tak bersalah kepda mereka yang berurusan dengan KPK. Siapa yang berurusan dengan KPK, belum tentu kotor. Demikian sebaliknya, mereka yang belum diperiksa KPK bukan berarti mereka lebih bersih daripada yang sudah berurusan dengan KPK. Jadi, Yahya Fuad meminta seluruh masyarkat menunggu hasil pemeriksaan KPK daripada saling menghakimi satu sama lain. (cah)