Humam Rimba/fotoimamekspres |
Koordinator Jaringan GUSDURian Kebumen Humam Rimba menilai, kasus yang melibatkan pejabat pemerintah dan anggota DPRD tersebut telah mencederai semangat demokrasi dan terciptanya tata kelola pemerintah yang bersih dari praktek korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).
"Kasus ini juga telah merusak moral bangsa yang selama ini menjadi harapan kita bersama menjadi negara yang betul-betul berpihak kepada masyarakat dibandingkan kepentingan individu maupun golongan," kata Humam Rimba dalam pers realese yang diterima koran ini, kemarin.
Oleh karena itu, Jaringan GUSDURian Kebumen dalam hal ini menyatakan menolak terhadap praktek-praktek korupsi dan meminta aparat untuk mengusut tuntas terhadap praktek korupsi. Karena korupsi pada sesungguhnya telah melukai hati rakyat bangsa Indonesia.
Masih kata Humam Rimba, praktek-praktek Korupsi yang dilakukan oleh pejabat pemerintah seharusnya tidak perlu terjadi jika mereka yang diamanahi melayani masyarakat memahami betul bahwa kemanusiaan adalah jauh lebih penting di atas segalanya. "Tindakan korupsi ini sesungguhnya telah menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan sebagaimana yang tertera dalam pancasila sebagai manusia yang adil dan beradab,"sesalnya.
Tak kalah penting, Humam Rimba mengatakan adanya upaya pencegahan dini terhadap tindak korupsi juga menjadi keharusan. Pendidikan anti korupsi sejak dini, katanya akan menjadi bekal bagi generasi muda dimasa depan bila nantinya mereka menjadi pemimpin yang amanah dan betul-betul bekerja untuk rakyat sesuai dengan jabatan yang diembannya.
" Sebagaimana yang sudah dicontohkan oleh Gus Dur, Presiden RI bahwa yang terpenting dari politik adalah Kemanusiaan. Adanya tindak korupsi ini sudah sangat jelas menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan dalam sistem tata kelola pemerintah. Hukum harus ditegakan setegak-tegaknya demi keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia." tuntasnya.(cah)