IWAN KAWUL/RADAR WONOGIRI |
Itu diperoleh setelah polisi menggelar operasi gabungan. "Kami sudah identifikasi dari kejadian yang menimpa korban," ujar Kapolres Wonogiri AKBP Ronald R Rumondor melalui Kasat Reskrim AKP Ekomardin, Jumat (14/10).
Modus pelaku adalah dengan mengendarai sepeda motor dan mencari sasaran yang melaju berlawanan arah. Setelah jarak cukup dekat, batu berukuran sekepalan tangan orang dewasa dilemparkan ke bagian depan mobil. Usai beraksi, pelaku dengan cepat melarikan diri.
“Beraksi di di jalan-jalan sepi. Setidaknya dua lokasi telah teridentifikasi, yakni di Wonokarto-Wonogiri dan jalan Wonogiri-Ngadirojo,” ungkap Ekomarudin.
Saat ini, untuk menjaga kondusivitas keamanan, kepolisian melakukan operasi gabungan dengan melibatkan Satpol PP di titik rawan di seluruh Wonogiri. Operasi dilakukan secara terbuka dan tertutup.
Sementara itu, para target pelemparan tidak berbuat banyak. Mereka tetap melintasi lokasi rawan teror karena lebih cepat sampai ke pusat kota. "Kalau malam ya masih lewat jalan itu. Rumah saya di Selogiri, lewat jalan itu bisa cepat tanpa lampu merah," ujar dr. Adhidarma, salah seorang target pelemparan.
Sekarang, saat berpapasan dengan sepeda motor, Adhidarma kerap waswas dan ekstrawaspada dengan segala kemungkinan yang terjadi. Dia berharap pelakunya tertangkap agar kasus serupa tidak terulang. "Ya kalau sudah ditangkap harus dibina. Dicari motifnya apa," ujarnya.
Kepala Satpol PP Waluyo menuturkan, pasca-pelemparan batu terhadap pengguna jalan, kegiatan operasi gabungan di titik rawan ditingkatkan. "Kita operasi dengan pihak kepolisian," terangnya. (kwl/wa)