• Berita Terkini

    Sabtu, 08 Oktober 2016

    Purnomo Sulap Limbah Cucian Air Beras Jadi Pupuk

    Purnomo Singgih/sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Sinar Mutiara Kelurahan Panjatan, Kecamatan Karanganyar mengembangkan pupuk organik untuk menggenjot produksi pertanian. Pupuk organik yang dikembangkan P4S, yakni memanfaatkan air bekas cucian beras atau dalam bahasa Kebumenan disebut air leri.

    Ketua P4S Sinar Mutiara, Purnomo Singgih mengatakan, kandungan air cucian beras, disebut leri, memiliki nutrisi yang berpengaruh positif pada pertumbuhan tanaman. Kandungan nutrisi itu terdiri vitamin B1,vitamin B3, vitamin B6, mangan (Mn), fosfor (P), zat besi (Fe), serat, dan asam lemak esensial.

    Saat mencuci beras, biasanya air cucian pertama akan berwarna keruh. Warna keruh bekas cucian itu menunjukkan bahwa lapisan terluar dari beras ikut terkikis. Bersama air keruh itu terdapat sisa-sisa nutrisi yang sangat bermanfaat untuk pupuk organik. Misalkan fosfor (P), salah satu unsur utama yang dibutuhkan tanaman dan selalu ada dalam pupuk majemuk tanaman semisal NPK. Fosfor berperan dalam memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang baik dari benih dan tanaman muda.

    Nutrisi lainnya adalah zat besi yang penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil) juga berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein. Selain itu kulit ari juga mengandung vitamin, mineral, dan fitonutrien yang tinggi.

    Vitamin sangat berperan dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen non-protein untuk mengaktifkan enzim). "Pupuk ari leri ini untuk menghasilkan tanaman kita menjadi sehat, subur dan mempercepat bunga," kata Purnomo Singgih, kepada Kebumen Ekspres, kemarin.

    Purnomo mengaku sudah sejak lama memanfaatkan air leri untuk pupuk tanaman. Ia telah menguji coba pada tanaman padi varietas baru hasil temuannya dan 76 varietas padi lokal lainnya. Salah satunya varietas pelangi.

    Pada varietas pelangi ini untuk satu dapuran terdapat bermacam-macam warna layaknya pelangi. Untuk satu male terdiri atas 200-250 bulir. Satu hektarnya menghasilkan sekitar 8,25 ton. Sedangkan harga beras pelangi mencapai Rp 20.000 per kilogram.

    "Pemupukannya cukup mudah, satu gelas air leri dicampur dengan air 12 liter. Itu sudah dapat dimanfaatkan untuk tanaman padi seluas setengah hektar," terangnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top