Pada kesempatan itu, para siswa dikenalkan dengan pembelajaran penanggulangan bencana dan penjelasan tentang peralatan yang dimiliki BPBD Kebumen untuk
menanggulangi bencana di wilayah yang merupakan daerah rawan bencana ini. Mereka mendapat penjelasan langsung dari Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kebumen, Ahmad Sofwani.
Siswa dijelaskan peralatan dan fasilitas yang dimiliki BPBD Kebumen dalam menanggulangi bencana seperti mobil PAM (penjernih air), perahu karet, Pusdalop, Damkar, Logistik dan fungsi BPBD. Sekaligus tentang wilayah Kabupaten Kebumen yang merupakan daerah rawan bencana. Termasuk, wilayah yang ditempati oleh
para siswa SMP N 2 Karangsambung yakni di Desa Plumbon.
Menurut Sofwani, wilayah dengan kondisi geografi lereng dan bukit bukit terjal itu masuk kategori rawan bencana. "Dengan dijelaskan fungsi peralatan yang dimiliki BPBD, mereka menjadi tahu bahwa Kebumen merupakan daerah rawan bencana. Hampir semua bencana ada mulai dari tsunami, longsor, banjir, gempa, angin, dan dampak gunung meletus. Maka dengan kunjungan ini siswa menjadi tahu dan siaga saat terjadi bencana," beber Sofwani yang kemarin didampingi Staf Pencegahan dan krsiap kesiagaan, Totok Ari Setya.
Dani Kristianto (36) salah satu guru pendamping mengatakan tujuan mereka berkunjung ke BPBD Kebumen sebagai upaya mengajak para siswanya untuk belajar
mengenai siap kesiagaan penanggulangan bencana serta dampak resiko bencana.
Pengetahuan tentang kebencanaan tersebut penting, mengingat sekolah mereka masuk di zona rawan bencana dengan khususnya longsor. "Dengan ini mereka paham
tentang kebencanaan dan minimal dapat mengurangi serta meminimalisir dampak kerusakan dan korban akibat bencana," katanya.
Selain kunjungan ke BPBD Kebumen para siswa juga dikenalkan dengan Stadion Olahraga Candradimuka dan alun alun Kebumen. (saefur/cah)