fuad/ekspres |
"Jangan sungkan melapor bila menemukan obat palsu. Sebab, hal ini terkait dengan kesehatan maupun nyawa seseorang," tegas Kepala Balai Besar POM (BBPOM) Semarang Endang Pudjiwati pada acara Komunikasi, Informasi dan Edukasi di Aula KPRI Klirong, Jumat (21/10/2016).
Kegiatan yang mengambil tema "Waspada Obat dan Makanan Ilegal" juga menghadirkan narasumber Anggota Komisi IX DPR RI Amelia Anggraini, Asisten II Sekda Tri Haryono serta Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kebumen, Gunadi.
Hadir pula ratusan warga dari berbagai desa di Kabupaten Kebumen.
Endang menuturkan, penggunaan obat ilegal menimbulkan banyak resiko berbahaya, bahkan yang paling buruk berakibat pada kematian. Sebab, obat ilegal diproduksi secara sembarangan dengan menggunakan peralatan yang belum tentu higienis. Dosisnya pun ditimbang secara asal bahkan mungkin menggunakan zat kimia berbahaya.
"Obat yang tidak jelas kandungannya sangat berbahaya jika dikonsumsi karena bisa mengundang kematian," tuturnya.
Agar terhindar dari obat palsu, Endang menyarankan agar menebus resep obat hanya di apotek. Selain itu belilah obat di sarana pelayanan kesehatan berizin.
Jika membeli di warung eceran, Endang menegaskan agar masyarakat memperhatikan sejumlah hal. Yakni kemasan, label dan nama obat, nomor register, komposisi bahan dan tanggal kadaluarsa.
Anggota Komisi IX DPR RI Amelia Anggraini menuturkan, pemalsuan obat bukanlah perkara kecil melainkan suatu kejahatan besar. Dia mencontohkan kasus vaksin palsu yang ramai diberitakan beberapa waktu lalu.
"Vaksin palsu adalah kejahatan luar biasa karena merusak masa depan anak-anak bangsa," ucapnya.
Jadi selain pemerintah, masyarakat sebagai konsumen juga hendaknya saling menjaga.
Caranya dengan menjadi konsumen cerdas dan ikut terlibat menjadi 'pengawas' dalam peredaran makanan maupun obat
"Ketika obat dipalsukan, maka hal itu akan sangat berbahaya.," kata politisi Partai NasDem ini.
Amelia mengapresiasi langkah BPOM, termasuk BBPOM Jawa Tengah yang terus aktif melakukan sosialisasi tentang produk obat maupun makanan yang aman dikonsumsi. Dia juga mendorong BPOM agar terus melakukan pengawasan di lapangan.
Disisi lain, Amelia berjanji melakukan penguatan terhadap peran dan kewenangan BPOM melalui fungsi kelembagaan DPR RI. (has)