ILUSTRASI |
Pagelaran wayang kulit yang di gelar di Pendopo Kabupaten Purworejo ini juga dimeriahkan dengan penampilan tiga pelawak terkenal, yakni Yati Pesek dan Marwoto dari Yogyakarta, serta Ciblek dari Banyumas. Acara dibuka langsung oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM.
Dalam sambutannya Bupati mengatakan, wayang kulit yang merupakan seni budaya tradisional ini memiliki cerita kehidupan, yang tentunya bisa kita ambil dari kisah tokoh yang baik dalam meneladani hidup untuk kemajuan daerah juga bangsa dan negara.
"Teriring harapan, agar masyarakat, dapat menjadikan kisah baik untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bermasyarakat. Khususnya sebagai masyarakat yang mempunyai tanggungjawab dengan melaksanakan kewajiban dan hak sebagai warga negara," ucapnya.
Bupati mengharapkan, seni budaya tradisional wayang kulit ini harus dilestarikan, juga harus bangga dengan kesenian budaya sendiri. Sebagai wujud melstarikan, tentu dengan memberdayakan dalang lokal.
"Bahkan dalang kita asal Kabupaten Purworejo, sangat bagus tidak kalah dengan dalang luar daerah. Maka perlu terus dikembangkan, supaya wayang kulit semakin dicintai masyarakat dan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa," harapnya.
Bupati yang juga menyebutkan perlunya melestarikan kesenian tradisional yang lain yang dimiliki Kabupaten Purworejo seperti dolalak, kuda lumping, tari dayakan, gejog lesung, calung, dan tari-tari tradisional yang lain.
Pada resepsi itu, juga diserahkan tropy kejuaraan parade budaya kesenian tradisional oleh Bupati, Wakil Bupati, dan Wakil Ketua DPRD. Masing-masing yang meraih juara I,II, III yakni Kecamatan Bagelen, Purworejo, dan Kecamatan Bayan. Sedangkan juara harapan diraih Kecamatan Kaligesing, Bener, dan Kecamatan Ngombol. Semua piala diterima langsung camat bersangkutan. (ndi)