ADI PRASETYAWAN/RADAR KARANGANYAR |
Sekitar pukul 14.00, belasan petani tersebut mendengar suara gemuruh dari atas bukit. Tak lama disusul luncuran material tanah yang menyapu sekitar 1 hektare lahan persawahan. Delapan petani yang berada dekat bukit terlambat menyelamatkan diri.
Sukarmi, 45, Saimun, 65, Dikem, 70, Basuki, 40, dan seorang balita Sodi, 2, tersapu longsor. Beruntung mereka selamat dan menjalani perawatan di Puskesmas Karangpandan. Sedangkan Sutoyo, 75, warga Gondang Gentong RT 1 RW 7 Desa Karangpandan meninggal tertimbun material tanah.
Selain itu, dua petani lainnya yakni Daliyem, 70, warga Tegalsari, RT 1 RW 15 Dusun Bulurejo, Desa Karangpandan, dan Gito Simin, 50, warga Sintru Kembang, Desa Doplang belum ditemukan.
Salah seorang petani selamat Samino, 70, menceritakan, ketika mendengar suara gemurah, dia langsung berlari menuju rumahnya yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi kejadian.
Setelah longsor berhenti, dia mencari petani-petani lainnya dan menemukan Sutoyo telah meninggal. ”Saya mengangkat jenazahnya (Sutoyo, Red) di bawah jembatan. Longsornya menggulung-gulung,” terang Samino.
Petani lainnya, Paiman, 66, menjelaskan, ada belasan petani yang siang kemarin sedang memanen padi. ”Di selatan sungai ada enam orang, mereka selamat semua. Sementara di utara sungai ada delapan orang, mereka terlambat lari. Sutoyo berada di (lahan persawahan,red) bawah sedang membereskan padi yang selesai dipanen,” beber dia.
Sementara itu, meskipun telah berlari kencang, Paiman sempat terkubur longsoran tanah. “Terkubur sepinggang, tapi tidak sampai terbawa longsoran,” ujarnya.
Wakil Bupati Karanganyar Rohadi Widodo langsung meninjau lokasi longsor. Menurutnya penyebab longsor karena sehari sebelumnya wilayah itu diguyur hujan deras. ”Tidak ada hujan sama sekali, tapi di luar dugaan terjadi longsor sebesar itu. Kemungkinan pemicunya karena retakan tanah sudah terjadi sejak kemarin (Senin,red) saat hujan berjam-jam,” terang Rohadi. ”Di sini termasuk daerah rawan longsor, tapi tidak terpantau sebelumnya,” imbuhnya.
Sementara itu, pencarian dua petani yang hilang dihentikan sementara dan dilanjutkan hari ini menggunakan alag berat. (adi/wa)