ILUSTRASI |
Kebakaran tersebut, terjadi sekitar pukul 07.30. Saat itu, salah seorang tetangga korban, Sri Wahyuti, 37, yang berada di teras rumahnya melihat kepulan asap pekat keluar dari atap rumah korban. Mengetahui hal itu, Sri lantas beranjak dan meminta tolong.
Dia sangat kaget, karena tiba-tiba melihat api tersebut. Sontak, Sri langsung berteriak minta bantuan kepada tetangga. Namun kobaran api yang semakin membesar, cepat merambah ke seluruh bagian atap rumah yang terbuat dari kayu. Kemudian membakar hampir semua bagain rumah.
Warga mencoba memadamkan api dengan alat seadanya. Beberapa menit kemudian, datang tiga mobil pemadam kebakaran (damkar). Api bisa dipadamkan selama sekitar dua jam. Rumah tersebut, tinggal menyisakan tembok rumah dan kerangka atap dari cor. Sedangkan bagian-bagian rumah berbahan kayu terbakar. Termasuk kusen jendela dan pintu depan.
Kapolres Pati AKBP Ari Wibawa melalui Kabag Ops Polres Pati Kompol Sundoyo menjelaskan, api diduga berasal dari bediang. Kebakaran itu, tidak merambat ke rumah tetangga, meski rumah korban terletak di perkampungan padat penduduk.
Dalam kejadian itu, tidak ada korban jiwa, karena pemilik rumah berada di sawah. Walaupun demikian, korban mengalami kerugian mencapai Rp 300 juta. Sebab, perabotan dan benda berharga milik korban tidak berhasil diselamatkan. Di antaranya mesin pompa air, mesin alat pertanian, televisi, 1,5 ton padi, dan barang berharga lainnya.
“Sedangkan hewan ternak berupa satu ekor sapi dan dua ekor kambing selamat karena berhasil lari. Kebakaran akibat bediang memang kerap terjadi. Untuk itu, warga kami imbau untuk mengecek terlebih dahulu dan memastikan bediang sudah padam sebelum bepergian, “imbau Sundoyo. (put/lin)