saefur/ekspres |
Bayu, yang seorang anak tukang parkir yang memakili Indonesia tersebut berhasil mengalahkan peserta dari 13 negara dan berhasil meraih juara 2. Prestasi ini tentu membanggakan, mengingat dia harus bersaing dengan anak-anak berbakat dari Bangladesh, Kamboja, China, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Nepal, Filipina, Singapura, Srilanka, Thailand, dan Vietnam. Total ada 54 peserta dalam ajang tersebut.
Bayu mengaku gembira dengan pencapaiannya tersebut. Dia pung mengungkapkan rasa bangganya dapat membawa nama harum Kebumen Jawa Tengah bahkan Indonesia di ajang tersebut. Menurutnya, kontingen Indonesia di ajang tersebut sebenarnya ada 6 orang. Mereka berada di Filipina selama 4 hari, yakni 11 - 14 November. "Kami menggunakan pesawat selama 7 jam. Sebelum ke Filipina kami sempat transit di Malaysia. Sebelum berlomba saya sempat sakit. Untung saat pelaksanaan lomba saya sembuh dan malah meraih juara 2," tuturnya ditemui di sekolah, Rabu (16/11/2016).
Sugian Dodo (58), guru pembimbing ekstra robotik yang mendampingi Bayu mengatakan, bukanlah siswa yang sangat menonjol di kelas. Hanya memang, Bayu memiliki bakat di bidang robotik. Berkat ketrampilan dan ketekunannya, Bayu sudah beberapa kali menyabet gelar juara. Diantaranya, juara yaitu juara 1 tingkat Jawa Tengah, juara Harapan III tingkat nasional dan kali ini juara II tingat Asia Pasifik.
Apa yang dicapai anak didiknya itupun membuatnya bangga. Namun diakui Sugian Dodo, ada yang masih mengganjal. Yakni tidak adanya uang pembinaan untuk siswa dari panitia lomba. Praktis selama latihan dan persiapan sebelum menempuh perlombaan, mereka menggunakan uang pribadi.
Apapu itu, Kepala SMP N 5 Kebumen Mukhsinul Mubarok SPd Msi yang kemarin ikut mendampingi siswanya tersebut mengatakan, pihaknya sangat bangga dan mengapresiasi atas keberhasilan Bayu yang telah mengaharumkan nama Kebumen dan Indonesia. Dia mengakui, Bayu hanya mendapat selembar piagam dari hasil kejuarannya di Tingkat Asia Pasifik.
Namun itu tak membuatnya kecewa. Apalagi, Pemkab dalam hal ini Bupati Kebumen, HM Yahya Fuad sangat mendukung dari sisi pendanaan. "Sangat senang. Kemarin sebelum berangkat minta restu pak Bupati (bupati Kebumen, HM Yahya Fuad,red) bahwa siswa kami ikut lomba," katanya.
Kebumen memang patut bangga kepada Bayu. Ternyata, selain pandai membuat roket, Bayu adalah atlet Pencak Silat dan sempat mengharumkan Kebumen di ajang Kejurprov Pelajar di Tegal beberapa waktu lalu.
Bocah kalem itu merupakan anak pasangan suami istri Wadiono (48) dan Kudoriyah (51), warga RT 03 RW 02 Kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen. Pasangan suami istri itu sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir sebuah toko elektronik dan ponsel di Jalan Pahlawan. "Iya ikut seneng. Alhamdulilah, nggak nyaka anak saya bisa meraih prestasi sampai luar negeri, sedang bapak ibunya saja tukang parkir kaya gini," kata Kudoriyah..(safur/cah)