IMAM/EKSPRES |
Alasan itulah yang melatarbelakangi Karang Taruna untuk melakukan pelatihan jurnalistik. Pada pelatihan yang dilaksanakan bekerja sama dengan Media Kebumen Ekspres itu diikuti oleh 40 peserta. Acara pelatihan dilaksanakan di aula kantor balai desa setempat.
Salah satu panitia Khanif Hidayat mengatakan pelatihan dilaksanakan selama dua hari yakni Sabtu-Minggu (26-27/11/2016). Para peserta diharapkan mampu untuk mengisi website portal desa. Awalnya peserta akan diminta untuk menulis mengenai sejarah desa. Hal itu dilaksanakan dengan melakukan wawancara kepada para sesepuh desa dan perangkat desa. “Ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan budaya menulis,” tuturnya.
Menurutnya, budaya menulis menjadi hal yang sangat penting. Tulisan merupakan sebuah karya yang akan dikenang hingga kepada generasi berikutnya. Belum terciptanya budaya menulis pada masa lalu, membuat generasi saat ini merasa kesulitan saat hendak mengetahui sejarah. “Kita harus memulainya, minimal generasi yang akan datang mampu mengetahui masa ini, dengan tulisan yang mereka baca,” paparnya.
Beberapa kegiatan seperti acara desa, tradisi, budaya dan lain sebagainya diharapkan juga dapat ditulis oleh para anggota Karang Taruna. Hal ini akan menambah khasanah keilmuan dan pengetahuan, bukan hanya untuk masyarakat Desa Grenggeng saja, melainkan juga untuk masyarakat lainnya. “Kami berharap itu dapat terlaksana dengan baik. Minimal terdapat beberapa warga Desa Grenggeng yang konsen dalam dunia tulis menulis,” ungkapnya.
Sementara itu, Imam Wahyudi SHI yang juga reporter Harian Pagi Kebumen Ekspres, menyampaikan beberapa hal tentang manfaat dan teknis menulis. Menurutnya, menulis dapat menjadi media untuk menyampaikan gagasan. Menulis juga dapat memperkuat daya ingat, memperbanyak teman dan dapat menjadi ruang diskusi produktif.“Selain itu menulis juga dapat menjadi jalan untuk mendapatkan riski,” ucapnya. (mam)