 |
| andi/ekspres |
Hal itu disampaikan Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo usai menjadi inspektur upacara dalam Gelar Apel Konsolidasi Mengawal Kebhinekaan di wilayah hukum Polres Purworejo yang dilaksanakan di Alun-Alun Purworejo, kemarin. Apel diikuti 600 personel dari unsur Polri, TNI, Pemkab, Banser dan lainnya, serta dihadiri Wakil Bupati Yuli Hastuti, Pimpinan DPRD H Munawir dan jajaran Forkompimda yang lain.
"Kita akan melakukan penjagaan di gereja maupun vihara dengan melibatkan berbagai unsur yang ada seperti TNI dan Banser. Disini petugas tidak dilengkapi senjata api, paling hanya pentungan saja," kata Kapolres.
Pelibatan Banser dalam pengamanan, lanjut Kapolres akan menunjukkan Kebhinekaan yang terjadi di Purworejo. Toleransi antar umat beragama telah terjalin baik untuk bersama menciptakan rasa aman dan nyaman di Purworejo.
"Pengamanan tidak hanya di perkotaan saja, tapi di daerah yang terpencil. Di sini akan ada Senkom yang akan membantu komunikasinya. TNI dan Polri juga kita sinergikan karena selama ini kita memang kompak," imbuh Kapolres.
Pihaknya berharap apa yang dilakukan mendapat dukungan dari masyarakat dengan berupaya menciptakan atau mewujudkan tertib dan aman di lingkungan mereka tinggal. Memberikan pelaporan jika ada tindakan yang mencurigakan menjadi salah satu peran serta masyarakat.
"Sampai saat ini kita belum mendengar ada warga Purworejo secara in group akan bergerak ke Jakarta. Tapi kalau personal, perlu diteliti satu persatu karena ada berbagai alasan yang bisa diberikan," ujar Kapolres. (ndi)
