 |
| sudarno ahmad/ekspres |
Secara simbolis bantuan kapal tangkap ikan bernama KM Samudera 65 itu diserahkan Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad kepada pengurus Bumdes Bersama Sapta Jaya yang juga Kepala Desa Pasir Kecamatan Ayah, Sukamso di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Logending, Kecamatan Ayan, belum lama ini.
Kapal denganbobot 17 Grosston (GT) itu diperuntukan untuk 7 desa, yang tergabung dalam BUMDes Bersama Sapta Jaya. Meluputi Desa Karangbolong, Kecamatan Buayan, Desa Pasir, Srati, Karangduwur, Argopeni, Ayah dan Candirenggo di Kecamatan Ayah.
Hadir pada penyerahan tersebut Wakil Bupati Yazid Mahfudz, Sekretaris Daerah (Sekda) Adi Pandoyo, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Bapermades) Moh Amirudin, Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan La Ode Haslan, dan sejumlah pejabat di jajaran Pemkab Kebumen.
Kepala Bapermades Kebumen Moh Amirudin mengatakan, kapal tangkap ikan bantuan senilai lebih dari Rp 1,4 miliar tersebut telah bersandar di PPI Logending sejak 5 November. Adapun kapten KM Samudera 65 telah dipersiapkan dari warga Kecamatan Ayah.
Pengusulan bantuan kapal tersebut, imbuh Moh Amirudin, sebagai upaya membangun kawasan potensial wilayah pesisir nelayan dalam tangkap ikan. Pada saatnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan yang berprofesi sebagai penangkap ikan laut dalam wadah lembaga ekonomi desa.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan La Ode Haslan menambahkan, tahun 2016 pihaknya juga memberikan bantuan empat unit kapal 3 GTyang bersumber dari APBD Kebumen. Selain itu, Kebumen juga mendapatkan alokasi bantuan kapal dari pusat sebanyak tiga unit kapal 5 GT.
Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad berharap bantuan kapal itu dimanfaatkan sebagai modal dasar bagi Bumdes Bersama. "Bantuan ini ke depan diharapkan dapat berkembang dan bisa bertambah dengan kapal-kapal lain, baik bantuan maupun dari hasil pengembangan usaha," kata Bupati, kepada sejumlah wartawan yang meliputi acara tersebut.
Menurutnya, selama ini nelayan Kebumen belum terbiasa melaut sampai jauh, karena hanya menggunakan kapal kecil, yakni 1 sampai 3 grosston. "Dengan kapal 17 grosston ini melautnya semakin jauh dan semakin lama,” ujar Yahya Fuad.(ori)
