ilustrasi |
Keterangan Kapolsek Buluspesantren, AKP Surono, kejadian tersebut berawal saat ada laporan masuk kepada anggotanya dari Kepala Desa Bocor Jumat lewat tengah malam. Kepada polisi, Kades Bocor melaporkan terjadi gegeran di wilayahnya. Mendapat laporan tersebut, anggota Polsek Buluspesantren pun mendatangi lokasi.
Saat itulah, diketahui gegeran itu berasal dari rumah pasangan suami istri Kasiman dan Sri Jumarsih, warga setempat. "Jadi pasangan suami istri ini cekcok atau adu mulut di rumah mereka. Tiba-tiba Sri Jumarsih lari ke arah sumur dan hendak menceburkan diri ke dalamnya, " kata AKP Surono.
Baca juga:
(Miris, Ibu Muda di Buluspesantren Nekat Gantung Diri)
Melihat hal itu, suami Sri Jumarsih, Kasiman berusaha mencegahnya dan berteriak minta tolong kepada tetangganya. "Mendengar teriakan Kasiman, para tetangga yang tengah teridur lelap segera berhamburan keluar rumah untuk memberikan bantuan," kata Surono.
Usut punya usut, aksi nekat nyaris berujung maut itu dilakukan Sri Jumarsih karena berlatar belakang persoalan keluarga khususnya himpitan ekonomi. Apapun alasannya, kata Surono, bunuh diri adalah perbuatan yang dilarang oleh agama dan tidak menyelesaikan masalah, bahkan hanya akan menimbulkan masalah yang baru bagi keluarga yang ditinggalkan.
Baca juga:
(Nginap di Rumah Janda Muda, Sopir Bus Digerebeg)
"Bila ada permasalahan dalam keluarga yang tidak bisa diselesaikan sendiri, seyogianya dikonsultasikan dengan keluarga yang lain, atau perangkat desa yang bisa dipercaya," himbau Surono.(cah)