Dalam aksinya, mereka menuntut agar kasus penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, diusut tuntas. Mahasisa juga menuntut pihak berwajib segera menahan Ahok.
"Usut tuntas dan segera tahan Ahok. Kami berharap agar jajaran Polres Kebumen meneruskan aspirasi kami ke Mabes Polri," tandas Ketua PMII Cabang Kebumen yang juga koordinator aksi, Agus Suroso.
Meski tegas menuntut penuntasan kasus Ahok, namun Agus menandaskan pihaknya sampai saat ini tidak akan ikut turun pada aksi pada 2 Desember besok. Ini sesuai dengan instruksi dari Pengurus Besar PMII yang menghimbau agar tidak ikut aksi 212.
Pada kesempatan itu, mahasiswa PMII juga meminta Pemkab Kebumen agar peduli dengan nasib umat Muslim di Rohingya yang mengalami penindasan.
Kapolres Kebumen AKBP Alpen yang menemui pendemo menuturkan jika Polri sangat serius mengusut kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Bahkan hari ini berkasnya sudah dinyatakan lengkap atau P21, artinya bisa berlanjut ke persidangan. Karena itu percayakan kasus ini kepada penegak hukum," kata Kapolres.
Terkait aksi 212, Kapolres meminta warga Kebumen agar tidak ikut melakukan aksi unjuk rasa ke Jakarta. Polisi, kata dia, siap memfasilitasi jika ada elemen masyarakat yang akan melakukan aksi damai di Kebumen. "Tak usah ke Jakarta, boleh aksi di Kebumen sepanjang tertib dan tidak mengganggu kamtibmas," ujarnya.
Setelah menyampaikan tuntutannya, mahasiswa kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya sambil menghormat sang saka Merah Putih di tiang bendera halaman Mapolres. Para pendemo juga mendapat kejutan dengan penampilan grup hadroh dari anggota Polwan Polres kebumen yang melantunkan lagu-lagu islami. (mam/has)
