saefur/ekspres |
Slamet Tugi hanyalah satu dari ratusan ribu warga di Kebumen yang hidup dalam kemiskinan. Data Unit Pelayanan Terpadu Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (UPT P2K) Kebumen menyebut, ada 226.097 jiwa atau 70.497 kepala keluarga/KK di Kebumen ini yang masuk kategori miskin. Itu artinya, ada 19,88 persen warga miskin di Kota Beriman yang memiliki jumlah penduduk 1.184.938.
Kabid Litbang, Statistik dan Pengendalikan pada Bapeda sekaligus Ketua pokja data dan informasi Tim Koordinasi Percepatan penggunlangan kemiskinan Kebumen, Drs Pamungkas Tunggul Wasana MSi mengatakan itu data tahun 2015.
Di tahun 2016 ini, jumlah tersebut diprediksi akan berkurang. Artinya, penduduk miskin di Kebumen akan mengalami penurunan. Adapun prediksi angka kemiskinan di tahun 2016 ini penduduk miskin akan turun turun 2 persen dari tahun sebelumnya yakni 19,88 persen. "Di tahun ini angka kemiskinan diprediksi akan menjadi 17,88%," katanya ditemui Kebumen Ekspres, Senin (7/11/2016).
Seperti diberitakan, Slamet Tugi (70) terpaksa hidup dalam keterbatasan. Di usia senjanya, pria yang mengalami gangguan penglihatan itu hidup sebatangkara. Belitan kemiskinan juga membuatnya terpaksa tinggal di gubuk reot berukuran 3 x 8 m persegi.
Yang memprihatinkan, Slamet Tugi sebatang kara tinggal di tempat tersebut. Dengan kondisi matanya yang buta, Mbah Slamet Tugi menjalani hari-harinya dalam kegelapan. Ironisnya, sampai saat ini Slamet Tugi masih belum tersentuh bantuan pemerintah. Untuk bertahan hidup, Mbah Tugi hanya mengandalkan bantuan beras bagi rakyat miskin (raskin). (saefur/cah)
Data Kemiskinan Kebumen (sumber UPT P2K)
Tahun 2015
Rumah Tangga Sangat Miskin : 1.600
Rumah Tangga Miskin : 64.145
Total : 65.745
Prediksi tahun 2016
Penduduk Miskin : 211.872
Total penduduk : 1.184.938
Prosentase : 17,88%